Kualitas kinerja tidak hanya terlihat dari bagaimana seseorang memikirkan tujuan jangka panjang, tetapi juga jangka pendek. Wakil Presiden Asset Management PT PPA, Antonius Sumarlin, mengklaim trik ini sebagai quick winning. Apakah itu?

“Quick Winning itu menunjukkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dari situ, SDM akan belajar dan pengetahuannya akan bertambah. Jika SDM sudah mengalami kemajuan, kualitas kinerja atasan baru bisa diakui,” kata Anton lagi. Kunci sukses lain adalah memegang teguh prinsip to serve the country. “Jadi kata kuncinya simpel saja. Selama saya melihat kebutuhan untuk negara, saya akan bantu,”katanya.

Menurut Anton, untuk menjadi eksekutif, seseorang harus bisa mengajar bawahannya, mempunyai network dan pola pikir. “Itu baru dikatakan seorang eksekutif bisa memimpin sebuah perusahaan,”katanya. Anton melihat bahwa performa seseorang dinilai oleh shareholder, customer, dan network. “Karena itu, Quick Winning penting. Bukan hanya ini dirasakan secara angka saja tetapi lebih kepada karyawan. Seberapa jauh karyawan bisa merasakannya. Walaupun angkanya tidak bagus, tetapi setidaknya karyawan sudah bisa merasakannya. Tidak banyak orang yang berpikir ke situ,”katanya.

Sejak Maret 2010, Anton Sumarlin menjabat di PPA. Perjanjian kerja dengan Direktur Utama, Boyke Eko Wibowo Mukijat adalah memenuhi target yang tidak pernah bisa jalan di divisi yang diduduki oleh Anton sekarang yaitu Asset Management.

“Sebelumnya PPA hanya memakai uang dari negara untuk menambal perusahaan yang sakit. Tetapi tidak pernah ada rencana pengembangan bisnisnya ke depan. Saya melihat di sini tantangannya lebih besar yaitu tanpa memakai dana dari pemerintah tetapi bisa mencari uang untuk membantu BUMN sakit yang lain,” katanya. Namun menurutnya PPA bukan hanya membantu BUMN yang sedang sakit tetapi juga yang tersendat baik secara finansial maupun dalam hal inovasi. (Acha)

Balas ke: Balas ke zachra puteri Kirim