Listed Articles

Honda Prospect Motor: Recall, Siapa Takut?

Honda Prospect Motor: Recall, Siapa Takut?

Sebagai Presiden Direktur PT Honda Prospect Motor (HPM), Tomoki Uchida mengakui bahwa dalam membangun kualitas perusahaan tidaklah mudah, perlu kerja keras. Bahkan, meski kata recall seringkali dicap buruk, perusahaan tetap melakukannya demi memberikan keamanan dan kenyamanan kepada konsumen.

Perusahaan sebesar HPM tetap menjaga kepercayaan konsumen dengan melakukan recall alias perbaikan terhadap kesalahan produksi Honda. Recall tahap pertama berlangsung tahun 2005. Awalnya terdapat kekhawatiran recall itu akan dibuat kampanye hitam atau disalahgunakan untuk menggiring ke arah negatif. “Padahal recall itu berarti pemanggilan kembali alias perbaikan. Ini berbeda dengan repull alias penarikan. Kalau diluar negeri, recall itu sudah lumrah dilakukan,” kata Tomoki Uchida. Bahkan kalau sampai ketahuan produk yang dihasilkan ada yang cacat tapi perusahaan tidak melakukan recall, perusahaan bisa ditutup.

Saat recall pertama kali dilakukan, perusahaan sempat khawatir akan munculnya anggapan bahwa produk Honda telah gagal. “Padahal kami hanya melakukan sedikit perbaikan. Wajar terjadi hal tersebut karena mobil juga dikerjakan oleh manusia,” kata Uchida lagi. Untungnya, tidak ada masalah signifikan karena perusahaan memberi penjelasan kepada konsumen bahwa perbaikan itu tidak dikenai biaya dan terjamin.

Program recall itu terkait dengan penggantian komponen Power Window Master Switch yang terdapat pada pintu pengemudi untuk sebagian Honda Jazz dan City yang diproduksi dalam kurun waktu 2005-2008. Jumlah total unit yang teridentifikasi di dalam program ini adalah 42.892 unit. Konsumen yang mobilnya teridentifikasi disarankan melakukan konfirmasi ke bengkel resmi Honda dan melakukan booking untuk penggantian komponen. Proses penggantian komponen ini memakan waktu sekitar 30 menit.

Potensi kerusakan komponen terjadi jika unit saklar pada bagian dalam Power Window Master Switch terkena material silikon dari pembersih interior mobil dan kemudian dioperasikan berulang kali dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut dapat menyebabkan partikel dari kontak saklar rontok dan menumpuk pada celah kecil dalam unit Power Window Master Switch. Penumpukan tersebut memungkinkan terjadinya hubungan listrik arus pendek yang bisa membuat bahan resin dari unit switch yang terkena panas tersebut meleleh dan menyebabkan kerusakan pada power window.

Hingga saat ini tidak ada keluhan yang telah dilaporkan berhubungan dengan kerusakan komponen tersebut di Indonesia. Tidak ada laporan mengenai kecelakaan atau cedera yang pernah terjadi. “Keluhan memang pernah terjadi di Jepang dan China. Karena itu, kami harus cepat-cepat memperbaiki produk kami,” kata Uchida. “Bagi kami, ini adalah bentuk kewajiban pada konsumen. Kalau kami yang salah, kami harus segera perbaiki. Jangan cuma diam.”

Indonesia merupakan negara ketiga tempat Uchida bekerja di luar Jepang dan ia mengaku sangat bersemangat dengan pekerjaan barunya ini. Pria kelahiran Tokyo, 17 September 1964 tersebut mengawali karirnya di Honda pada tahun 1987. Selama 24 tahun berkarir di Honda, dirinya telah ditugaskan untuk mendukung operasi Honda diberbagai kawasan termasuk Amerika Selatan dan Eropa. Pada 2001, Uchida ditugaskan di Honda Automovies Do Brazil Ltda di Brazil. Kemudian, pada 2007 dirinya kembali dikirim keluar negeri untuk bekerja di Honda Motor Europe Ltd yang berbasis di Inggris. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved