Listed Articles

'360 Derajat' Jadi Unggulan JC&K

'360 Derajat' Jadi Unggulan JC&K

Semua produsen membangun merek untuk mendapat tempat di hati konsumen. Hanya saja caranya, menurut Johannes Uway, Presiden Direktur JC&K, harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Yang paling penting, brand awareness menjadi strategi yang amat dibutuhkan.

Seperti agency lainnya, JC&K juga menggunakan saluran komunikasi modern seperti Facebook, Twitter dan media sosial lainnya. Tapi memang harus efektif juga. Menggunakan saluran media komunikasi seperti media sosial memang diperuntukkan bagi konsumen yang sehari-hari berkoneksi lewat internet. Lain halnya dengan produk seperti Komix yang menjadi klien JC&K. Komix menyasar segmen menengah bawah sehingga belum tentu efektif menggunakan saluran komunikasi modern.

Yang jelas, JC&K melakukan pendekatan Integrated Marketing Communication –IMC, atau yang kerap disebut pendekatan 360 derajat. Untuk beberapa kliennya, Johannes mengimplementasikan IMC lewat kegiatan-kegiatan brand activation, consumer promo, trade promo, social media dan tak ketinggalan kegiatan adverising yang hingga hari ini komposisinya masih terbilang tinggi. Ini juga termasuk kegiatan below the line seperti pameran dimana pihaknya ikut merancang display.

Pihaknya ikut terlibat mendesain konten promosi lewat media sosial. Jika di zaman Johannes muda promosi lebih banyak digunakan dengan talking power, kini sudah tak bisa lagi mengandalkan cara ini. Setidaknya harus menggunakan pendekatan IMC. Dimana tentunya menyesuaikan brand image dari produk.

Sejauh ini, menurutnya, porsi terbesar masih televisi –TVC– . Karena medium inilah yang dapat menjangkau ke wilayah hingga ke pelosok-pelosok daerah. Dan yang kedua dalam kacamata Johannes, hingga saat ini suratkabar, majalah dan radio masih jadi pilihannya.”Sebenarnya masih banyak medium pilihan yang lebih kreatif. Seperti lewat gerbong kereta api,”jelasnya.

Dulu Johannes sempat mempunyai AdRack, medium promosi dalam bentuk postcard. Ini sempat populer dan seru. Ada berbagai horoskop, arti mimpi, dan masih banyak topik yang dapat digunakan sekaligus sebagai medium membangun brand. Tapi pola seperti ini sulit mengukur efektifitasnya. “Saya pikir yang masih efektif adalah ATL,” tegas suami Judy Uway ini.

Saat ini semakin sulit produsen membangun brand. Dalam satu kategori produk tak jarang yang memiliki aspek-aspek keunggulan yang hampir sama. Menurut Johannes, sebuah perubahan itu adalah sesuatu yang konsisten. Orang yang awalnya jalan kaki, kemudian bisa naik sepeda bahkan ada yang sudah sampai ke bulan. Artinya, sah-sah saja bila persaingan memperebutkan hati konsumen ini semakin ketat dan sulit, karena bagaimana pun satu sama lain mempunyai kelebihan. Namun sebisa mungkin kita terus mengusung perbedaan. Tak hanya menyusun iklan tapi ia juga harus mampu menjawab apa lagi cara yang efektif mengambil hati konsumen.

Kreativitas harus terus dilakukan. Ia mengambil contoh sebuah restoran yang tanpa beriklan namun banyak didatangi pengunjung. Ternyata resto ini kerjasama promosi dengan penyelenggara kartu kredit. Setiap makan di tempat ini dengan menggunakan kartu kredit tersebut, pengunjung akan mendapatkan banyak benefit seperti diskon atau gratis menu makanan tertentu dan sebagainya. Ini dilakukan karena resto tersebut memiliki budget promosi yang terbatas. Jadi sebisa mungkin harus kreatif untuk membangun merek. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved