Listed Articles

4 Ciri Khas Serangan Internet Masa Kini

4 Ciri Khas Serangan Internet Masa Kini

Maraknya dunia virtual tidak hanya memudahkan kehidupan masyarakat tetapi juga menimbulkan kewaspadaan terkait keamanan pribadi maupun sistem di perusahaan. Apalagi diperkirakan, jumlah malware baru di 2013 mencapai 600 juta.

Menurut Regional Technical Symantec Director di Asia Selatan, Raymond Goh menyarankan masyarakat untuk aware terhadap pertumbuhan malware dan virus di dunia internet. Berdasarkan data Symantec, jumlah virus pada Januari 2007 sebanyak 250 ribu sedangkan Desember 2009, jumlah virus sebanyak 240 juta. “Dunia malware tidak lagi berbicara soal serangan tanpa alasan. Hacker tidak lagi berusaha menyerang ‘seramai’ mungkin. Kalau bisa bahkan, serangan itu tidak diketahui siapapun.”

Raymond Goh mengklaim ada empat ciri utama serangan di internet saat ini. Pertama, malware atau virus tersebut termasuk spesific attack. Ini berarti penyebar virus memiliki tujuan spesifik atas korban mereka. Dulu, serangan dibuat hanya untuk ‘pamer’. “Dulu, mereka (pembuat virus / malware) hanya ingin memamerkan kemampuan mereka. Tidak ada tujuan khusus. Terkenal, misalnya. Tapi sekarang, mereka punya target spesifik. Ada kebutuhan spesifik. Misalnya, mencuri data perusahaan ataupun konsumen tertentu.”

Ciri kedua adalah virtualisasi. Kini, seiring dengan perkembangan dunia virtualisasi dan cloud computing (komputasi awan), ranah serangan di internet semakin luas. Apalagi, akses internet dan penyimpanan data di cloud semakin mudah. “Kini, serangan tidak lagi mencakup jaringan tertentu. Kita bisa menemukan malware atau virus di komputer, email, sharing data dan lainnya. Dunia virtualisasi memungkinkan malware tersebar sangat cepat,” kata Raymond lagi.

Ciri ketiga adalah serangan via jejaring sosial. Masih teringat di benak pengguna internet akan keberadaan spam di pesan elektronik. Tetapi, spam ataupun virus kini bahkan menjangkau jejaring sosial. Pasalnya, di Facebook ataupun Twitter, tingkat kepercayaan antarpengguna sangatlah tinggi. “Jika pengguna X terserang virus maka tanpa disadari, muncul link-link aneh dengan kata-kata menarik, padahal ini adalah malware. Foto seksi, jual produk murah, gosip artis misalnya. Maka, teman X yang percaya akan klik link tersebut sehingga ikut menyebarkan malware ke yang lain. Begitu seterusnya,” ungkap Raymond.

Ciri keempat adalah malware atau virus kini ‘menyerap’ banyak biaya perusahaan. “Kita mulai berbicara soal efisiensi biaya perawatan sistem IT suatu perusahaan. Jika sampai terserang, perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan,” ujar Raymond lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved