Listed Articles

Accupunto: Sukses Berbisnis di Tengah Krisis

Accupunto: Sukses Berbisnis di Tengah Krisis

Meski 2011 menjadi tahun yang suram bagi Amerika Serikat dan Eropa, tak semua pebisnis merasa muram, ternyata. Salah satu perusahaan lokal yang mampu bertahan di tengah gempuran adalah Accupunto yang berkecimpung di bisnis furnitur. Caranya? Ciptakan sistem distribusi yang cerdas.

Menurut sang pemilik, Leonard Theosabrata, kesulitan dalam berbisnis awalnya adalah merek perusahaan tidak bisa masuk ke jalur distribusi yang sudah ada. Karena itu, Accupunto memutuskan untuk membuat jalur distribusi sendiri. “Kami bikin jalur distribusi sendiri. Kebetulan karena krisis ini, ongkos produksi di Amerika sangat rendah. Selain itu, banyak orang pintar yang mau kerja dan rela dibayar murah. Kami memanfatkan hal tersebut dan mendirikan basis produksi.”

Akhirnya berdirilah konsep Arta-Gia yakni Jakarta-Georgia. Mengapa Georgia? Karena Atlanta merupakan basis trend pasar untuk banyak hal dan juga basis bagi banyak perusahaan yang masuk Fortune 500. Banyak kemudahan dalam memproses investasi di Georgia. “Ketika kami datang menyatakan maksud untuk berinvestasi, pemerintahan disana langsung menyambut, menjamu dan menjelaskan soal alternatif insentif. Karena itulah kami buka show room,” kata Leo lagi.

Accupunto menawarkan pemasaran, pencitraan, kualitas, dan keanggotaan bagi agen-agennya. Leo menawarkan pada mereka bahwa dengan sistem ini, mereka bisa menjadi lebih baik dengan berbagai keuntungan.Krisis di Amerika menjadi peruntungan bagi Leo. Ia mampu memutarbalikkan krisis menjadi bisnis. “Justru kita masuk pada saat krisis. Jadi ketika pasar mulai membaik, kita sudah enjoy,” ujar Leo santai.

Kesohoran Accupunto sebagai perusahaan pembuat furniture, dikatakan oleh Leo karena selalu aktif berpameran dikawasan internasional. Pada September lalu, Leo baru saja mengakhiri pamerannya di Abu Dhabi dan Singapura. Ia mengatakan, respon-nya luar biasa. Bagi Leo, kursi tidak hanya untuk duduk saja. Namun lebih dari itu pemasarannya perlu dikonsep. Bahkan konsep itu dimulai dari toko. Accupunto merupakan salah satu tenan di Mall Grand Indonesia dengan Accupunto Concept Store-nya. Di Jl. Prapanca, Jakarta Selatan, juga lokasi dimana toko berkonsep itu ada.

Toko berkonsep tersebut nantinya akan masuk Accupunto Global Group sebagai strategi menembus pasar dunia. “Kami akan mulai online store, e-commerce. Karena sekarang , dunia ekspor gampang berubah. Karena itu, kami harus jago dikandang sendiri,” tandas peraih gelar Bachelor Degree of Art dari Jurusan Desain Produk, Art Center College of Design, Pasadena.

Menjadi merek global memerlukan beberapa penyesuaian. Hal itu diakui Leo. “We need some adjustment. Kami harus akui, untuk menjadi merek global, kita harus kehilangan sedikit nilai Indonesia. Tapi, ini bukan berarti kami tidak Indonesia lagi,” ucap pria kelahiran Jakarta, 26 Juli 1977 itu.(Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved