Listed Articles

Amazon.com Mulai Kehilangan Pamor Dotcom-nya

Oleh Admin
Amazon.com Mulai Kehilangan Pamor Dotcom-nya

Selama ini, gelombang harga saham Amazon.com melaju sekencang perusahaan Web lain semacam Yahoo Inc., eBay Inc. dan Google Inc., tapi kini ombaknya bergerak semakin pelan. Itu yang diamati para analis. Apa sebab? Pemasukan yang didapat tidak sebanyak dulu dan marjin operasionalnya makin memburuk.

“Sebelumnya orang menyamaratakan bisnis di web, semua disebut perusahaan internet. Tapi kini orang bisa melihat adanya hal-hal yang membedakan — marjin dan struktur pertumbuhannya berbeda-beda,” menurut Safa Rashtchy, senior research analyst di lembaga konsultan keuangan Piper Jaffray, seperti dikutip BizReport.com. “Mungkin Amazon dan beberapa lainnya sedang berada di urutan bawah saat ini.”

Akhir Oktober lalu, prediksi perkembangan Amazon untuk tahun 2005 mengecewakan Wall Street. Disebutkan, pertumbuhan penjualan Amazon diprediksi akan jatuh dari level 30 persen di tahun 2004 ke sekitar 6 sampai 22 persen di tahun 2005. Di Nasdaq, sahamnya meluncur 12 persen ke angka US$ 34,60. Ini posisi terendah sejak Juli 2003.

“Kami melihat dalam prediksi perkembangan 2005 Amazon, laju pertumbuhannya melambat,” begitu komentar para analis J.P. Morgan dalam catatan penelitian mereka.

Amazon berjanji untuk terus memberi layanan pengiriman gratis untuk menarik pelanggan dan mengambil keputusan menaikkan biaya operasional sebesar 23 persen untuk mengembangkan infrastruktur. Kedua hal tersebut menimbulkan protes para investor, karena itu berarti akan semakin membebani marjin operasional mereka.

Marjin operasional Amazon saat ini berkisar 7 persen, turun dari sekitar 18 persen di kwartal pertama 2003, menurut catatan penelitian Piper Jaffray. Angka-angka itu jauh di bawah rekan-rekannya sesama pemain internet. Situs lelang online eBay, contohnya, diprediksi margin operasionalnya tidak akan berubah tahun depan, tapi, “Dengan margin operasionalnya sekarang yang berada di angka 35 persen, para investor masih mau bersabar,” ujar Rashtchy.

Tambahan lagi, angka tertinggi dari keuntungan Amazon.com dari tahun 2004 ke 2005 diprediksikan naik 17 persen. Tingkat pertumbuhan ini, “Tentu tidaklah terlalu hebat untuk saham Internet,” kata Martin Pyykkonen, analis senior di Janco Partners Inc.

Para analis mengatakan bahwa Amazon.com dan rekan-rekannya baru menyadari bahwa menjual barang di Internet ternyata lebih mahal dari yang mereka duga. Selain itu, “Upaya Amazon untuk menawarkan pilihan produk yang lebih luas, kenyamanan, serta harga yang lebih rendah, membuat Amazon makin mirip retailer tradisional seperti Wal-Mart Stores Inc. yang seringkali berjalan dengan margin operasional yang tipis,” ujar Pyykkonen. “Juga terlihat, struktur bisnis Amazon bisa disandingkan dengan struktur bisnis produsen,” tambahnya.

Pyykkonen menambahkan, “Mereka memang tidak membuat produknya, tapi mereka harus menyimpan produk dan mendatanya, serta banyak forklift lalu lalang di gudang-gudang Amazon. Kelihatan, bentuk dasar bisnisnya saja sudah berbeda dari rekan-rekannya di internet.”

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved