Listed Articles

Android Raup 50% Pangsa Smartphone

Android Raup 50% Pangsa Smartphone

Platform Android meraup 50% pangsa pasar smartphone global dan mendominasi kawasan Asia Pasifik. Sistem operasi yang diluncurkan Google pada 2005 dan dimanfaatkan produsen ponsel pada 2008 itu digunakan oleh hampir semua ‘pemain’ ponsel.

Nama-nama besar yang memanfaatkan Android diantaranya HTC, LG, Motorola dan Samsung. Berdasarkan survei perusahaan penelitian Canalys, Android menjadi raja sistem operasi di 35 negara. Canalys yang menyurvei 56 negara itu juga mengatakan bahwa Apple yang mengapalkan 20,3 juta iPhone berada di posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 19%.

Selain itu, menurut Canalys, Samsung juga melampaui Nokia meskipun sebenarnya, produsen ponsel asal Korea Selatan itu bisa mencapai posisi yang lebih baik. “Samsung telah gagal untuk melakukan kapitalisasi sepenuhnya saat Nokia sedang sekarat di seluruh dunia. Perusahaan Finlandia itu memang sedang dalam masa transisi,” kata analis Canalys, Chris Jones.

“Ini merupakan saat yang tepat untuk tumbuh dari kekurangan Nokia. Produsen ponsel dapat mengambil keuntungan dari skala global dan cakupan channel Nokia. Sayangnya, mereka belum cukup memanfaatkan hal itu, terutama di pasar negara berkembang,” kata Jones lagi. Samsung yang menjual smartphone Android dan sistem operasi sendiri yaitu Bada, mengapalkan 17 juta perangkat, naik 421% dibandingkan tahun lalu.

Sayangnya, kesuksesan Android juga menimbulkan masalah bagi Google maupun beberapa vendor. Software seluler Andorid menciptakan gugatan dari Oracle. Selain itu, produsen handset yang memanfaatkan software tersebut juga kecipratan masalah tuntutan dari Apple dan Microsoft yang mengklaim keberadaan lisensi abadi dari paten Nortel.

Microsoft yang hanya meraup 1% di pasar smartphone memperoleh uang dari kesepakatan yang dicapai dengan beberapa produsen ponsel yang memanfaatkan Android. Namun tampaknya, Microsoft menginginkan lebih. Bulan lalu, Apple, Microsoft dan Research In Motion (RIM) selaku produsen BlackBerry, bekerja sama dengan tiga perusahaan lain untuk menuntut Apple terkait lelang paten nirkabel Nortel yang mengakibatkan biaya lisensi besar bagi Google.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved