“Masih banyak konten yang belum digarap maksimal. Kalau kami bisa gali, potensinya sangat besar,” kata pehobi otomotif ini. Untuk bisa bersaing, harus tetap meng-update teknologi. Selain terus terhubung lewat Internet, ia juga sering memantau berbagai event seperti Communic Asia. Baginya, jejaring merupakan kunci sukses di industri yang digelutinya saat ini.

Lulusan Manajemen Informatika Universitas Gunadarma ini mengawali karier sebagai pengontrol produk di PT Aspex Kumbong (1998). Setelah dua tahun bekerja di perusahaan pengolahan kertas itu, ia mendapatkan promosi menjadi Ketua Tim ISO. Kariernya makin melesat saat ia mendapat tawaran bekerja menggarap proyek Taiwan dari LG Engineering & Construction sebagai Supervisor Pengontrol Data QC/QA. Buah manis bagi Bagus yang juga mengambil kuliah D-3 Sastra Cina di Universitas Indonesia, ketika di Taiwan ia mendapat pelajaran berharga. “Ternyata, orang Indonesia tidak kalah hebat dari segi skill dan kepintarannya. Hanya saja, sering terhambat masalah bahasa asing,” kata ayah Syifa Salina (lima tahun) dan Sasya Aqila (dua tahun) ini.