Listed Articles Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

BEI Kedatangan Lagi Dua Emiten Baru

Hari ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua pendatang baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Mereka adalah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) dan PT Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT). Keduanya tercatat sebagai emiten ke-25 dan 26 periode 2020.

Bumi Bewono melepas 1,3 miliar saham (initial public offering/IPO) atau setara 27% dari modal disetor. Sampai berita ini naik, saham BBSS melesat 35% ke level Rp 162 per saham, dari harga IPO yang ditetapkan pada level Rp 120 per saham. Adapun PT Mirae Asset Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

“Harapan kami dengan menjadi perusahaan terbuka, kinerja perusahaan dapat menjadi lebih profesional, modern, efektif dan yang paling penting memberikan kepuasan dan pelayanan yang lebih lagi kepada para konsumen,” ujar Felix Soesanto, Direktur Utama Bumi Benowo dalam seremoni virtual, Rabu (15/04/2020).

Perseroan secara bersamaan menerbitkan sebanyak 650 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan, atau sebanyak 18,57% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang bernilai nominal Rp20 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200 per saham.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pembangunan pergudangan dan ruko ini, akan menggunakan 88% dana hasil IPO untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, Jawa Timur senilai Rp 130,61 miliar. Kemudian, sisa dana IPO akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja pengembangan usaha.

“Pembelian tanah merupakan upaya menambah persediaan lahan (landbank) dan nantinya akan dibangun menjadi pengembangan area pergudangan,” tutur Felix.

Pada 2019, Bumi Benowo baru menambah landbank seluas 6.683 m2 dan 2.250 m2 sehingga setelah IPO, total landbank milik Bumi Benowo menjadi sekitar 10 hektare dari total izin lokasi seluas 30 hektare.

“Keunggulan proyek pergudangan kami yakni dekat dengan pelabuhan dan pusat kota. Kami juga berencana mensinergikan dengan dunia digital dan memasuki sektor pergudangan berikat,” tambahnya.

Sementara itu, pada perdagangan perdananya, harga saham BHAT langsung melonjak 34,95% ke Rp 139, dari harga penawaran sebesar Rp 103 per unit. Perseroan melepas sebanyak 2 miliar lembar saham atau sebesar 40% kepada publik. Melalui aksi korporasi ini, perseroan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 206 miliar. Adapun sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Bhakti Multi Artha menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas .

Direktur Utama Bhakti Multi Artha, Dimas Teguh Mulyanto menyatakan, “Hari ini kami telah membuat pencapaian baru perusahaan dengan berhasil menjadi bagian pasar modal BEI. Kami bergerak di jasa keuangan dengan entitas anak PT Asuransi Jiwa Nasional yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa dengan peserta lebih dari 900.000 jiwa nasabah.”

Ia melanjutkan, seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal ke anak usaha, yakni PT Nasional Investindo Perkasa (NIP). Selanjutnya, NIP akan melakukan peningkatan modal di PT Asuransi Jiwa Nasional (ASJN). ASJN akan mempergunakan untuk penempatan investasi jangka panjang dan jangka pendek.

Ke depan, kata Dimas, perseroan akan terus mengembangkan produk asuransi dan jasa keuangan lainnya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Ia pun berharap, dengan menjadi bagian pasar modal, perusahaan dapat menerapkan praktik Good Corporate Governance (GCG) yang baik sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi investor dan pemangku kepentingan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved