Listed Articles

Berlomba Cetak Rekor Muri

Oleh Admin
Berlomba Cetak Rekor Muri

Lihat saja, PT Pepsi Cola Indobeverage (PCI) baru-baru ini menyusun 65.250 kaleng dalam bentuk giant can dengan tinggi 18 meter dan diameter 27,50 meter yang melibatkan sekitar 50 karyawan dan membutuhkan waktu lima hari. Berkat prestasi ini, Muri memberikan sertifikat dengan nomor urut 998 kepada PCI dengan kategori unik dan langka, sekaligus memecahkan rekor sebelumnya atas nama PT Coca-Cola Indonesia, pesaingnya, yang berhasil membuat replika truk kontainer dengan panjang 18 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 4,5 meter, yang disusun dari 50.000 kaleng bekas.

Sebelumnya, PT Belfoods Indonesia (BI) juga mendapatkan penghargaan dari Muri karena berhasil membuat nugget raksasa. Penghargaan serupa juga diterima Oli TOP 1 sebagai oli yang paling banyak digunakan oleh selebriti. ?Pendeknya, semua pemasar ramai-ramai mengejar sertifikat Muri untuk gimmick pemasaran,? ujar Rhenald Kasali, pakar pemasaran dan komunikasi. Rhenald menilai upaya yang dilakukan para produsen ini merupakan langkah agar produknya selalu dibicarakan orang.

Deden Supriatna, Jr., GM Marketing Support BI, membenarkan, aktivitas yang dilakukannya memang bagian dari kegiatan promosi. “Kami ingin dikenal dan diingat orang,” ungkapnya. Untuk itu, sebagai bagian dari acara Cinta Belfoods untuk Indonesia Agustus lalu, BI membuat chicken nugget berukuran 68 x 40 cm. Dengan prestasi itu, BI berharap awareness terhadap produknya di benak masyarakat akan terus meningkat. “Kalau orang ingat chicken nugget, pasti yang terpikir Belfoods,” katanya.

Lain lagi alasan PT Topindo Atlas Asia (TAA). Produsen oli TOP 1 yang berhasil mengumpulkan 102 tanda tangan selebriti sebagai konsumennya ini mengaku, upaya yang dilakukannya itu merupakan salah satu strategi keluar dari kerumunan komunikasi yang dilakukan oleh produsen dari berbagai produk. “Seni marketing adalah bagaimana berkomunikasi dengan konsumen,” ujar Heri Djohan, GM TAA. Untuk itu, ia harus mencari cara yang berbeda agar komunikasi yang dilakukan dapat mengena di benak konsumen.

Dikatakan, era seperti saat ini, di mana komunikasi pemasaran produk melalui media massa sudah demikian padat, produsen harus memiliki diferensiasi komunikasi yang jelas agar iklan yang ditampilkan dapat diterima dan diingat oleh konsumen.

Mengapa selebriti yang dipilih? Menurut Heri, selebriti — tidak terbatas pada artis saja — adalah publik figur yang diyakini dikenal banyak orang dan memiliki penggemar tersendiri. “Pengaruh publik figur di masyarakat kita masih sangat besar,” katanya. Selain itu, ia mengatakan, TOP 1 juga dikenal cukup dekat dengan kalangan ini.

Renald melihat sesungguhnya para produsen/pemasar sudah tidak heboh lagi mengejar penghargaan dari berbagai pihak. Menurutnya, saat ini terlalu banyak lembaga yang memberikan penghargaan tertentu, sehingga jumlah penerimanya pun sangat banyak. “Award yang diterima menjadi tidak eksklusif lagi dan terjadi similarity di antara para pemain,” ujarnya. Karena itu, para produsen mencari cara lain agar produknya dapat terus dibicarakan orang. “Mereka melihat masuk dalam Muri merupakan salah satu cara untuk tetap dibicarakan,” katanya lagi.

Heri yakin, dengan rekor yang mereka raih ini, produk mereka akan terus menjadi perbincangan di masyarakat. Lebih jauh, pencetakan rekor ini merupakan sarana promosi yang sangat efektif bagi TOP 1. Tak heran, sebagian selebriti yang ikut mengumpulkan tanda tangannya bagi TOP 1 secara bergantian membintangi iklan oli asal Amerika Serikat ini. “Terbukti penjualan kami terus meningkat dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Heri mengatakan, biaya yang dikeluarkan TAA untuk mencetak rekor ini tidaklah besar. “Kami hanya memberikan souvenir pada mereka. Kalau pun akhirnya mereka jadi bintang iklan, harganya juga harga teman,” ungkapnya.

Baik BI maupun TAA tak khawatir jika rekornya dipecahkan oleh produsen lain. “Kalau ada yang memecahkan rekor kami, akan kami pecahkan lagi,” tegas Deden. Menurutnya, BI sudah mencanangkan bahwa program ini akan menjadi program yang sinambung. “Kalau perlu, setiap tahun kami pecahkan rekornya.”

Berbeda dari BI, TAA sampai saat ini belum berniat memecahkan rekornya sendiri. Seperti diakui Heri, walaupun mereka terus mengumpulkan tanda tangan selebriti — saat ini jumlahnya mencapai 400-an tanda tangan, mereka belum berniat mencetak rekor baru. “Kalaupun ingin mencetak rekor, kami akan mencari hal yang lain lagi,” ungkapnya.

Menurut Rhenald, idealnya rekor-rekor yang dibuat oleh para produsen ini haruslah sesuai dengan positioning produk. Menurutnya, seharusnya para produsen mencontoh apa yang dilakukan IBM ketika menciptakan komputer bernama Deep Blue yang bertanding melawan juara dunia catur asal Rusia, Gary Kasparov. “Mereka ingin menunjukkan bahwa komputer buatannya lebih pintar dari manusia,” jelasnya. Hal ini menurutnya sangat sesuai dengan bidang yang digeluti IBM, dan terbukti dampak yang ditimbulkan amatlah besar, tidak terbatas hanya pada pemberitaan.

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved