Listed Articles

Best Western Ogah Bersaing dengan 'Hotel Murah'

Best Western Ogah Bersaing dengan 'Hotel Murah'

Hotel dengan fasilitas dan layanan terbatas namun berharga murah memang tengah ‘menjamur’ di Indonesia. Meskipun begitu, Best Western International, jaringan hotel terbesar di dunia, yang kini menyangsa pasar Indonesia menolak bersaing dengan hotel berbiaya murah atau dikenal dengan nama budget hotel. Kenapa?

“Kami akui, budget hotel memang menjamur di beberapa wilayah karena muncul fenomena keinginan masyarakat untuk sekadar tempat menginap. Bagi mereka, hotel hanya untuk tidur dan mandi. Selanjutnya, mereka berada di luar hotel. Namun, konsumen kami bukanlah jenis itu,” tegas Corporate Director of Sales, Bina Sembiring. Menurutnya, banyak lapisan masyarakat, terutama ‘papan atas’ yang membutuhkan kenyamanan dan menjaga gengsi.

“Banyak pihak yang melihat hotel tidak sekadar tempat menginap. Mereka membutuhkan kenyamanan, keamanan, hiburan dan berbagai fasilitas yang membuat mereka seolah raja. Kami memberikan fasilitas dan pelayanan sesuai dengan keinginan mereka. Kami tidak bersaing dengan budget hotel. Kita punya konsumen masing-masing,” kata Bina Sembiring lagi.

Best Wetern merupakan pemberi franchise dan managemen hotel. Di Indonesia, mereka telah memiliki 4 hotel di Solo, Bali, Padang dan Jakarta. Hingga 2015, Best Western menargetkan setidaknya 20 properti. “Properti tersebut beraneka ragam jenisnya, dari bintang 3 sampai bintang 5. Kami yakin, semakin berkembangnya pendapatan masyarakat Indonesia maka semakin besar pula permintaan untuk kebutuhan hotel, baik dari segi bisnis maupun liburan,” kata Bina Sembiring.

Di ranah Asia, Best Western International memiliki jaringan terbesar di China, Jepang dan Korea. Meskipun termasuk pendatang baru, Best Western yang memiliki lebih dari 4 ribu hotel di 80 negara itu optimis dapat meraih pasar Indonesia. Sebagai bukti, Best Western Hotel di Bali, setiap hari, memiliki tingkat pemesanan kamar di atas 94%. Selain itu, mereka juga mengunggulkan unsur ‘unik’ dalam kreasi hotel. Sebagai contoh, Best Western Hotel di Solo merupakan hotel bertema ‘Batik’ yang memperoleh penghargaan dari MURI karena fokus mengusung tema batik dalam ornamen hotel.

Bina mengakui punya ‘senjata’ untuk bersaing dengan lawan mereka yang turut bermain di pasar yang sama. Pertama, mempertahankan standarisasi. “Dari kantor pusat di Amerika Serikat, kami memiliki standarisasi fasilitas dan layanan yang sangat ketat. Setiap tiga sampai enam bulan, seluruh aspek hotel akan dinilai oleh kantor di Amerika Serikat dan Bangkok,” kata Bina. Kedua adalah Best Western Reward. “Ini merupakan penghargaan yang diberikan kepada konsumen hotel yang loyal


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved