Listed Articles

Bisnis Kimia PT Merck Tbk 'Melambung Tinggi'

Bisnis Kimia PT Merck Tbk 'Melambung Tinggi'

Sebagai perusahaan farmasi dan kimia tertua di dunia, Merck yang hadir sejak 1968 di Jerman ini menjadi salah satu perusahaan yang paling diperhitungkan. Memiliki kantor cabang di Indonesia, PT Merck Tbk turut pula berambisi menjangkau berbagai lapisan konsumen. Kini, PT Merck Tbk ‘bersenjatakan’ divisi kimia.

Produk Merck pada dasarnya terbagi menjadi empat yaitu Merck Serono, Consumer Health Care, Merck Millipore dan Performance Materials. Sebagai perusahaan farmasi dan kimia, Merck Serono dan Consumer Health Care termasuk dalam divisi farmasi. Bedanya, Merck Serono merupakan produk farmasi yang memerlukan resep dokter sedangkan Consumer Health Care adalah produk yang dapat dijaul di pasaran.

“Divisi farmasi berkontribusi setidaknya 61% total pendapatan di tahun 2010 sedangkan divisi kimia berperan 39%. Meskipun begitu, kami melihat bahwa pertumbuhan keuntungan divisi kimia sangatlah mengejutkan jadi sangat besar kemungkinan divisi kimia melampaui farmasi,” kata President Director PT Merck Tbk, Markus Bamberger, sambil tersenyum. Wajar bila Markus mengunggulkan divisi kimia yang terdiri dari Merck Millipore dan Performance Materials. Pasalnya, divisi kimia mengalami pertumbuhan 80% sejak 5 tahun lalu.

Divisi Kimia mendistribusikan 7 ribu produk atau sama dengan 600 jenis bahan kimia yang merupakan 55% seluruh jenis bahan kimia yang tersebuar di Indonesia. Meskipun, sekitar 90% diantaranya diatur dengan sangat ketat oleh pemerintah. Bahkan, untuk produk ragensia, divisi kimia Merck merupakan pemimpin pasar. “Kebutuhan masyarakat Indonesia dan berbagai perusahaan atas produk kimia dan farmasi semakin tinggi. Ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi serta iklim bisnis yang memadai. Apalagi, dalam kehidupan masyarakat, kita tidak bisa lepas dari produk yang mengandung bahan kimia,” ujar Direktur Divisi Kimia Pt Meck Tbk, Sumonta Achachotipong.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, divisi kimia Merck naik 80%. Ini tumbuh di atas rata-rata pasar dengan perolehan keuntungan di 2006 sebesar Rp 150 miliar meningkat menjadi Rp 270 miliar di 2010. Selain itu, rata-rata peningkatan profit divisi kimia Merck sebesar 15,6% . “Untuk target di 2011, kami tidak memberikan target spesifik namun seiring dengan pertumbuhan pasar yang semakin besar, kami mengharapkan peningkatan double digit,” kata Sumonto optimis.

Lingkup konsumen dari divisi kimia PT Merck Tbk adalah produk farmasi, produk makanan, produk bahan kimia, perusahan pertambangan, lembaga penelitian, pabrik percetakan, perusahaan kosmetik, produsen liquid crystal dan lainnya. Klien PT. Merck Tbk diantaranya Kalbe & Farma, Sande & Farma, Bayer, Indofood, Frisian Flag, Nestle, Aqua, Danone, Yamaha dan masih banyak lagi.

Untuk mengantisipasi perkembangan bisnis divisi kimia Merck, perusahaan melakukan beberapa inisiatif. Setelah membangun sistem SAP yang menelan biaya Rp 38 miliar di 2010, tahun ini PT Merck Tbk memilih untuk pindah gudang dengan kapasitas yang lebih besar. Didukung dengan sistem SAP, operasionalisasi gudang baru itu menggunakan sistem online dan terkoneksi dengan sistem operasi pihak ketiga.

“Gudang baru diikuti dengan kebijakan atas perlindungan terhadap lingkungan dan standar operasional pengadaan barang. Sistem pendataan, peletakan barang yang sesuai dengan proses pendistribusian standar keselamatan, serta pemesanan produk oleh konsumen dapat dilakukan dengan sistem online dan tepat waktu. Jika ada ketidaksesuaian maka sinyal peringatan otomatis akan dikirim kepada petugas,” kata Samonta lagi.

Efisiensi, bagi pihak Merck, merupakan unsur yang sangat penting dan sejalan dengan kualitas layanan kepada konsumen. Dengan gudang baru tersebut, Merck dapat memberikan layanan antar barang di hari yang sama dengan waktu pemesanan. Sebelumnya, proses antar produk memakan waktu satu sampai dua hari, tergantung pada bentuk pesanan produk. “Kami melakukan berbagai persiapan untuk meningkatkan kualitas layanan dan menghadapi peningkatan jumlah pemesanan,” ujar Sumonta.

Divisi kimia PT Merck Tbk memang cukup diperhitungkan. Dari 9 level bahan kimia berbahaya, 7 level diantaranya diproduksi oleh perusahaan. Meskipun, standar operasionalisasi produksi sangat ketat diberikan oleh pemerintah. “Untuk produk narkotik misalnya, kami memastikan dengan sangat ketat soal proses produksi dan distribusi. Kami juga bekerja sama dengan BNN dan BPOM untuk mencegah narkotika ilegal,” tegas Sumonta.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved