Bisnis media saat ini membutuhkan sumber daya manusia, infrastruktur, serta mind set yg baik dari para pelakunya. Demikian disampaikan oleh Ari S. Widodo Poespodihardjo, Head of Research Centre The London School of Public Relations (LSPR), di sela acara academic conference yang diadakan di kampus STIKOM LSPR, Jumat (26/2).

Ari yang menjadi pembicara pada acara bertajuk “The 1st Communications Research Conference” (CRC) tersebut juga menyatakan bahwa dengan ketiga unsur itu, bisnis media dengan standar yang baik akan dapat diwujudkan. “Selama ini ada standar yang dijadikan ukuran dalam kerja wartawan, dan itu belum terpenuhi,” ujarnya. Mengenai konglomerasi media yang selama ini terjadi, Ari berpendapat, hal tersebut bukanlah masalah apabila para pelakunya mengubah mind set mereka masing-masing mengenai profesi kewartawanan.

Di Indonesi, lembaga maupun institusi pendidikan yang mengajarkan ilmu jurnalistik secara mendalam masih sangat minim. “Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya demand di masyarakat untuk wartawan,” kata Ari. Lebih lanjut, wartawan yang pintar kurang seolah-olah kurang dibutuhkan oleh sebuah media, padahal di luar negeri, wartawan itu sangat dihargai. “Wartawan yang cerdas dan memiliki standar serta etika jurnalistik akan menentukan kualitas reportase,” tambahnya lagi.

Selain Ari, yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut adalah Rudi Sukandar dari LSPR, Reevany Bustami dari Malaysia, dan Ross Tapsell dari Wollongong University Australia. Semua pembicara memaparkan hasil riset mereka mengenai sesuatu yang berhubungan dengan media.

Academic Conference ini merupakan pertama kalinya diadakan oleh LSPR yang bertujuan untuk menginformasikan pentingnya riset langsung dalam sebuah studi dibandingkan dengan mencari semua bahan di internet. “Orang jangan mengandalkan Wikipedia / Google saja karena kita berhasil untuk data yang benar,” ungkap Prita Kemal Gani, Ketua LSPR Jakarta. Ke depan, menurut Prita, LSPR akan mengadakan acara ini menjadi acara tahunan. Sejumlah universitas yang diwakilkan oleh lulusan atau mahasiswanya untuk menjadi pembicara atau pemakalah turut meramaikan acara tersebut.