Listed Articles

Bukan Sepatu 'Biasa', Karyamitra Jualan Kualitas

Bukan Sepatu 'Biasa', Karyamitra Jualan Kualitas

Di bawah bendera PT Karyamitra Budisentosa, beragam merek sepatu lokal telah diekspor ke mancanegara. Memang, sang pemilik, Ali Tanujaya berambisi tak ingin sekadar menjual alas kaki tapi juga kualitas serta kenyamanan. Yang menarik, hampir 100% sepatu yang mereka produksi ‘disebar’ ke pasar luar negeri.

Modal nekat, bersama kakak-kakaknya, Ali mendirikan Karyamitra pada 1991 bermodal dari tabungan dan pinjaman bank. Dengan dana tersebut, ia mengimpor mesin dari luar negeri, sembari terus mempelajari teknik pembuatan sepatu. Tampaknya, jiwa kewirausahaan Ali diturunkan dari orang tuanya.

Sejak awal Ali memang memposisikan sepatunya untuk tujuan ekspor. Itulah sebabnya sejak 1991 ia sudah menjajaki pasar ekspor. Tak heran bila perusahaan ini rajin berpameran di luar negeri. Setidaknya dalam setahun, Karyamitra mengikuti empat kali pameran baik di Garda Shoe Fair Italia maupun GDS Shoe Fair di Dusseldorf, Jerman. Ali juga mengikuti pameran CBS di Jerman dan Garda Shoe Fair di Italia. Dari sanalah Karyamitra memperoleh pembeli asal Eropa.

Tak pelak, saat ini Karyamitra memproduksi 250 ribu pasang sepatu per bulan atau sekitar 10 ribu pasang sehari. Beberapa merek luar yang menggunakan kepiawaian perusahaan ini adalah: Belmondo, Bruno Premi, BP Zone, Amazone, Andare, Eram, Geox, Ludwig Gortz, Gortz Shoes, G17, Cox, dan Marini Marco. Pasar ekspornya mencakup: Singapura, Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swiss, AS, Inggris, Jepang, Rusia, Belgia, Hong Kong dan Taiwan. Ali mengklaim, selama ini Karyamitra tidak pernah menerima kiriman retur (barang tak terjual).

Karyamitra ini juga berani berinvestasi di bidang SDM. Saat ini perusahaannya mempekerjakan sejumlah desainer yang berasal dari Italia, Prancis dan Jerman yang ia yakini lebih mengerti selera pasar di Eropa. Karyamitra memiliki 10 orang teknisi asing. Perusahaan ini, kata Ali, selalu menjaga ketersediaan pasokan bahan baku.

Diperlukan keahlian khusus dalam mencari SDM perkulitan seperti pembuat hak sepatu, sol sepatu, dan sebagainya. Karyamitra masih menghadapi kesulitan memperoleh SDM yang mengerti perkulitan. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved