Listed Articles

CEO Apple Steve Jobs Pamer Gedung 'Antariksa'

CEO Apple Steve Jobs Pamer Gedung 'Antariksa'

CEO Apple Inc, Steve Jobs memamerkan rencananya atas gedung perusahaan dengan desain unik yang ia klaim terinspirasi dari pesawat antariksa. Lembaga pendidikan itu diperkirakan mampu menampung sekitar 12 ribu karyawan.

Jobs menunjukkan desain bangunan itu pada pertemuan dewan kota di Cupertino, California. Fasilitas tersebut dibangun beberapa blok dari kantor pusat Apple di tanah perusahaan yang dibeli dari Hewlett-Packard Co. Bangunan empat lantai itu akan membantu Apple mengaomodasi kebutuhan pegawai yang terus bertambah terkait ambisi Apple untuk ‘menguasai’ pasar komputer dan smartphone. Berdasarkan rencana yang ditampilkan di pertemuan dewan kota itu, bangunan tersebut memiliki kaca melengkung dengan halaman yang luas di tenah. Selain itu, lapangan parkir di taruh di 80% bawah tanah bangunan.

“Ini sedikit mirip dengan pesawat luar angkasa,” kata Jobs berbicara soal bangunan baru itu. “Kami telah melihat banyak sekali kawasan perkantoran dengan banyak gedung dan para pegawai dengan cepat merasa bosan. Karena itu, kami ingin melakukan sesuatu yang lebih baik.” Apple berencana untuk mempercepat pembangunan sehingga gedung itu bisa digunakan pada 2015. Jobs mengakui gedung lama yang saat ini digunakan hanya mampu menampung 2.800 pegawai. Karena itu, saat ini Apple terpaksa menyewa beberapa ruang kantor terdekat untuk menampung kelebihan pekerja.

Rencana bangunan baru itu memang sejalan dengan pertumbuhan Apple yang memperoleh keuntungan lebih dari empat kali lipat sejak 2007, tahun di mana Apple memperkenalkan iPhone. Saham Apple meningkat 20 sen menjadi US$332,24 di Nasdaq Stock Market. “Apple tumbuh bagaikan rumput liar. Karena itu, jelas sekali kami membutuhkan ‘kampus’ baru.”

Gedung berukuran 3,1 juta kaki persegi ini direncanakan memiliki fasiltias aula besar untuk presentasi serta disertai pusat kebugaran. Apple juga mempertimbangkan keberadaan pembangkit listrik sendiri yang berasal dari gas alam sehingga menggunakan jaringan listrik umum hanya sebagai cadangan energi. Meskipun begitu, Apple belum mengungkapkan siapa yang merancang bangunan tersebut dan berapa besar biaya yang dibutuhkan, ujar juru bicara Apple, Steve Dowling.

Jobs yang sempat menhadiri konferensi di San Francisco untuk memperkenalkan layanan iCloud mengatakan bangunan yang bergaya luar angkasa itu memiliki arti tersendiri baginya karena ia pernah bekerja untuk Hewlet-Packard saat berusia muda. Apple juga bekerja sama dengan ahli perkebunan dari Stanford University untuk menempatkan 6 ribu pohon di lahan baru mereka. “Kami adalah pembayar pajak terbesar di Cupertino. Karena itu, kami ingin terus tinggal disini dan mebayar pajak,” kata Jobs. Memang, tanpa gedung baru itu kemungkinan Apple harus pindah ke tempat lain seperti Mountain View, California, tempat yang juga didiami oleh kantor pusat Google.

“Bisnis pajak terbesar tentu akan pergi,” kata Jobs terkait kemungkinan perusahaan untuk berpindah lokasi. “Ini tentu tidak baik bagi Cupertino dan kami sendiri.” Saat ditanya oleh anggota dewan Cupertino soal kemungkinan Apple memberikan layanan internet nirkabel gratis kepada 58 ribu penduduk, Jobs hanya menjawab santai. “Saya selalu punya pandangan bahwa ketika kami membayar pajak, pemerintah seharusnya melakukan beberapa hal. Jika kami tidak perlu membayar pajak, saya akan sangat senang untuk memberikan layanan nirkabel.”


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved