Listed Articles

Chairul Tanjung: Harus Ada Transformasi dari Pemerintah kepada Pengusaha

Chairul Tanjung: Harus Ada Transformasi dari Pemerintah kepada Pengusaha

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Chairul Tanjung, mengatakan, saat ini harus ada transformasi dari pemerintah kepada pengusaha dalam perekonomian. Pemerintah yang sebelumnya berwenang terkait kemampuan dana dan regulasi, akan meningkatkan peran pengusaha untuk ikut serta secara maksimal sehingga tangan pemerintah akan lebih kuat dalam kemampuan membuat regulasi.

“Peran pengusaha dalam perekonomian akan menyerap tenaga kerja yang akan mengurangi angka penganguran sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam diskusi bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

20140528_121413

Oleh karenanya, pemerintah memberikan prioritas pertama kepada para pengusaha. Meskipun demikian, Chairul menyadari bahwa pengusaha nasional tidak mampu menangani semua hal tersebut sehingga pemerintah membuka kesempatan untuk usaha asing. Untuk itu, ia mengharapkan kepada para pengusaha tidak menunggu dalam menjalankan kegiatan usaha. “Secara politik biarlah mengeras, secara ekonomi tetap berkelanjutan. Siapapun presidennya, (presiden terpilih) akan meneruskan, tidak usah menunggu,” jelasnya.

Chairul mengungkapkan jika periode kepemimpinannya akan berakhir 20 Oktober 2014. Untuk itu, dalam waktu yang relatif singkat, pihaknya akan menyiapkan fondasi yang baik bagi pemerintahan di masa mendatang. Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan komitmen Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, yang ingin mengantarkan transisi pemerintahan yang baik.

Lalu, Chairul juga mengatakan “Sekarang saya ada, harus ada perubahan. Saya akan mengupayakan apa yang saya bisa lakukan. Harapannya, kita bisa mengakhiri pemerintahan SBY ini dengan baik. Tanggal 9 Juli akan terpilih presiden baru versi quick count,” katanya.

Chairul juga menyampaikan pesan dari presiden, yaitu presiden menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengusaha atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini. “Presiden berpesan, kalau jadi pengusaha jangan terlalu dalam masuk politiknya, takutnya lupa jadi pengusaha,” sambung Chairul.

Dalam acara yang dihadiri para pengurus Nasional DPN APINDO dan beberapa Ketua DPP Provinsi APINDO ini, muncul dialog mengenai beberapa hal, diantaranya program pengembangan kewirausahaan, kelistrikan, energi terbarukan, subsidi, serta reformasi birokrasi yang terkait dengan kebijakan Kementerian Koordinator Perekonomian RI di bawah kepemimpinan Chairul Tanjung.

Dalam paparannya, Chairul menjelaskan jika gerakan kewirausahaan perlu dilakukan dengan meningkatkan kualitas, sehingga pengusaha tingkat mikro mampu menjadi pengusaha di level kecil, dan berlanjut ke level menengah, dan seterusnya. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadinya sebagai pengusaha yang melihat kegagalan, di mana pengusaha kecil yang tidak mampu menembus usaha menengah, justru hilang dan tidak kembali menjadi pengusaha tingkat kecil. “Untuk itu, gerakan untuk menyebarkan virus kewirausahaan penting,” lanjut Chairul.

Secara khusus, ia mengatakan jika jumlah kapasitas pembangkit tidak mencukupi secara nasional. Di Pulau Jawa, misalnya, jumlahnya relatif cukup, namun jumlah ini tidak mencukupi jika tidak membeli pembangkit baru. Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua pun mengalami kekurangan.

Terkait subsidi, ia mengungkapkan jika subsidi tidak boleh diberikan dalam bentuk barang karena hal ini akan memungkinkan terjadinya penyimpangan atau tidak tepatnya sasaran. “Subsidi harus diberikan kepada orang miskin atau hampir miskin,” tegasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved