Listed Articles

Ciputra Siapkan Dana Rp 3 Triliun untuk Ciputra World 2

Ciputra Siapkan Dana Rp 3 Triliun untuk Ciputra World 2

Superblock Ciputra World 2 layaknya oasis di ‘padang pasir’ Jakarta. Selain menawarkan kesejukan melalui lahan hijau seluasi 7 ribu meter persegi, properti milik PT Ciputra Property itu juga menggabungkan tiga jenis lifestyle yaitu apartemen, hotel dan kawasan perkantoran. Tak tanggung-tanggung, Ciputra bahkan menggelontorkan investasi sekitar Rp 3 triliun.

PT Ciputra Property Tbk merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan properti komersial di seluruh kota utama Indonesia. Ciputra Property memiliki tiga proyek yang telah beroperasi yaitu Hotel dan Mall Ciputra Jakarta, Hotel dan Mall Ciputra Semarang dan Somerset Grand Citra Serviced Residence. Selain itu, perusahaan memiliki Ciputra World Jakarta, superblock yang didirikan di tanah seluas 12 hektar di jantung SCBD Jakarta. Pembangunan Ciputra World Jakarta dibagi menjadi 3 fase.

“Sebelumnya, perusahaan sudah membangun superblok Ciputra World Jakarta 1 yang lebih mengunggulkan unsur ritel karena berciri khas mall berukuran besar. Pada fase 1 yang dibangun di atas lahan 5,5 hektar itu, perusahaan tidak terlalu banyak menjual properti melainkan lebih banyak menyewakan,” kata Director and Corporate Secretary Ciputra Group, Artadinata Djangkar.

Di sisi lain, superblok Ciputra World Jakarta 2 terdiri dari W Hotel, Fraser Suites Serviced Apartement, kondominium The Cedar, kondominium The Residence dan gedung perkantoran yang dibangun di atas tanah berukuran 3,2 hektar. Ciputra Property berharap proyek ini dapat menghasilkan banyak pemasukan dari penjualan apartemen. “Kami ingin superblok kedua bagaikan oase di tengah Jakarta. Ada banyak lahan hijau dan tidak ada mall besar di kawasan ini. Memang, Ciputra World Jakarta 2 lebih codong ke dunia life style,” kata Artadinata lagi. Rincian investasi perusahaan adalah Rp 1 triliun untuk hotel, Rp 1,1 triliun untuk apartemen dan sisanya untuk pembangunan gedung perkantoran.

Berbicara soal Hotel, Artadinata mengakui bahwa hotel berbintang lima ‘tidak laku’ jika dibandingkan dengan bintang tiga maupun bintang empat. “Tapi, kita tidak cuma berbicara soal keuntungan. Hotel berbintang lima juga menunjukkan image perusahaan. Selain itu, di masa depan, kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia akan tumbuh pesat. Hotel bintang lima yang kami perkenalkan melalui W Hotel akan menjadi investasi menarik.”

Melalui beberapa properti Ciputra, perusahaan yakin dapat meraih laba bersih di akhir 2011 sekitar Rp 175 miliar. Apalagi, apartemen My Home yang dipasarkan tahun lalu telah terjual tiga kali lipat hingga pertengahan 2011. Selain itu, hingga akhir September 2011, perusahaan memiliki cash balance sekitar Rp 660 miliar.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved