Listed Articles

Core Banking, Kunci Bukopin Masuki Digital Banking

Core Banking, Kunci Bukopin Masuki Digital Banking

Bank Bukopin sudah mempersiapkan diri sejak tahun 2014 untuk masuk ke digital banking. Menurut Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi PT Bank Bukopin Tbk, untuk mengarah ke digital banking, perbankan harus mengubah terlebih dahulu apa yang disebut sebagai core banking.

Lalu apa yang dipersiapkan perusahaan di tahun selanjutnya? Dalam mengubah core banking, perusahaan tidak dapat melakukan secara masif, sehingga harus memlalui proses yang bertahap.Pada tahun 2015, Bukopin mengubah dulu dari sisi front end dan middle ware. Untuk kedua hal tersebut sudah selesai sejak 2016. Barulah di tahun 2017 ini akan mengubah core banking, dan segera masuk ke digital banking. “Untuk di front end kami siapkan tools yang mudah. Kami menggunakan platform yang open system, lalu masuk ke core,” tambahnya.

Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi PT Bank Bukopin Tbk (Doc. SWA)

Bukopin akan segera masuk ke digital banking untuk dua hal, yaitu pelayanan kredit dan pelayanan produk dan jasa. Misalnya digitaliasasi untuk produk tabungan. Hal ini untuk mengurangi interaksi antara customer dan petugas bank. Dalam hal ini konsep self service, di mana customer dapat membuka tabungan sendiri.

Lalu pada pelayanan kredit, perbankan akan masuk ke create factoring, yaitu menjadikan mana proses mikro, consumer, UKM, dan artu kredit dalam satu proses (fully technology). Target kami akan selesai di tahun 2017 ini dan 2018 adalah tahun implementasi.

Begitu perusahaan sudah berkomitmen untuk masuk ke perusahaan perbankan yang digital banking, maka membutuhkan karyawan yang juga memiliki visi yang sama dan bersiap untuk itu. Saat ini terdapat kepala divisi digital banking yang memiliki 2 tugas yaitu mengawal digital banking dan transaksi. Divisi transaksi ini yang akan mencari start up dan fintech.

“Kami sudah melakukan seleksi terhadap karyawan Bukopin yang berusia di bawah 35 tahun dari semua bagian, saat ini baru terpilih 30 orang—nantinya akan berjumlah 35 orang (mereka yang melek teknologi, memiliki jiwa kewirausahaan) . Tim ini akan bekerja sama head to head dengan start up dan fintech. Para start up akan dikelola oleh tim kami,” jelasnya.

Perusahaan akan bekerja sama dengan Gerakan 1000 start up. Pada bulan Maret 2017, ia dan tim akan me-create di 10 kota yang akan ber-partnership dengan start up di Medan, Balikpapan, Makassar, Bali, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, dan Jakarta. Selan itu, dibangun co-working space di setiap kota yang direncanakan akan selesai pada April 2017. Nantinya diperuntukkan sebagai tempat untuk melakukan seminar, workshop, dan lain-lain. Rencananya akan rampung


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved