Listed Articles

Dahlan Iskan: Tahun 2011 PLN Tidak Mau Lagi Jadi Ban Belakang

Dahlan Iskan: Tahun 2011 PLN Tidak Mau Lagi Jadi Ban Belakang

Tahun ini berbagai indikator ekonomi menunjukkan sinyal posistif, sehingga bisa dijadikan momentum kebangkitan bisnis di Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan pemerintah dan pelaku usaha menjalani tahun kelinci, inilah salah satu penjelasan dari petinggi PLN (Persero). Berikut petikan wawancara Sigit A.Nugroho dari SWA dengan Dahlan Iskan, Direktur Utama PLN (Persero)

Apa saja variable pemicu bisnis di tahun 2011?

Dari sudut saya, listrik akan jauh lebih baik. Padahal kecukupan listrik adalah faktor sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi. Menjelang akhir Desember 20110 saya ke Medan. Saya lihat ada pabrik keramik dengan investasi hampir Rp 1 triliun. Pabrik itu sudah dua tahun selesai tapi tidak bisa jalan. Tidak ada listrik. Dia minta 5 MW. Januari 2011 ini saya sanggupi agar langsung bisa jalan. Di Jakarta dan sekitarnya bulan lalu PLN memberikan listrik berapa pun yang diminta pengusaha. Semula saya perkirakan akan mencapai 1.000 MW. Karena itu acara tersebut saya beri nama “Kado 1.000 MW untuk Pengusaha”. Ternyata permintaan yang masuk sampai 1.600 MW lebih.

Apa artinya itu?

Maksudnya, betapa banyak bisnis yang akan berkembang di tahun 2011. Dengan pemberian listrik 1.600 MW itu sama saja dengan PLN telah memberikan stimulus untuk bisnis senilai Rp 25 triliun. Bayangkan kalau PLN harus membangun pembangkit 1.600 MW. Biayanya, lengkap dengan jaringannya, mencapai Rp 25 triliun. Salah satu pabrik yang minta listrik itu adalah pabrik baja baru yang besarnya melebihi Krakatau Steel. Dampak ke hilir pabrik ini juga akan luar biasa.

Dari mana PLN dapat listrik begitu besar tiba-tiba?

Selama ini terjadi bottleneck di sektor transmisi dan distribusi. Kami beli trafo-trafo besar (trafo IBT) untuk lima lokasi di sekitar Jakarta sekaligus: Gandul, Bekasi, Cilegon, Cibatu dan Kembangan. Dengan pembelian ini sebanyak 2.000 MW listrik bisa disalurkan lebih banyak. Peralatan itu juga menambah kehandalan system kelistrikan di Jakata dan sekitarnya.

Bagaimana dengan Jateng dan Jatim?

Bulan depan, kami akan mengadakan acara yang sama. Semua permintaan listrik dari pengusaha di wilayah-wilayah itu akan dipenuhi. Berapa pun permintaannya. Infrastrukturnya sedang diselesaikan. Transmisi dan gardu-gardu induk. Di Jawa puluhan gardu induk baru kami bangun. Dalam tahun 2010, hampir 10.000 buah trafo distribusi kami beli. Belum pernah PLN membeli trafo distribusi sebanyak itu dalam 10 tahun terakhir.

Pengusaha apa saja yang perlu didorong penyediaan listriknya?

Saya tidak pilih-pilih. Siapa pun perlu listrik saya beri. Ini agar sektor riil kita bergerak cepat. Ekonomi kita memang tumbuh luar biasa, tapi saya lihat peranan konsumsi masih terlalu besar. Perdagangan sepeda motor juga luar biasa. Sektor pendanaan juga tumbuh pesat. Sudah saatnya industri bergerak mensubsitusinya.

Bagaimana dengan layanan listrik di luar Jawa?

Saya sudah keliling seluruh Indonesia. Dalam setahun menjabat CEO PLN sudah semua propinsi saya kunjungi. Saya melihat semua kota di luar Jawa tumbuh pesat. Sampai-sampai PLN ketinggalan di belakang. Tahun 2011 ini infrastruktur listrik luar Jawa kami bangun besar-besaran. Tahun 2012 akan selesai. Silakan tahun 2011 mulai investasi, saya jamin listriknya tersedia di tahun 2012. PLN tidak mau lagi jadi ban belakang. Ban belakang itu cepat gundul. Mengapa? Karena terlalu banyak berpikir. Terutama berpikir bagaimana cara mengejar ban depan. PLN di tahun 2011 ini tidak mau jadi ban belakang yang gundul. PLN akan meloncat jadi ban depan. Menjadi penggerak utama ekonomi nasional. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved