Listed Articles

Daikuisisi, DealKeren Targetkan Untung US$ 500 Ribu Per Bulan

Daikuisisi, DealKeren Targetkan Untung US$ 500 Ribu Per Bulan

DealKeren, situs daily deal dengan pangsa pasar 65% di 2011 dan pemberi diskon terbesar di Indonesia, diakuisisi oleh perusahaan social commerce asal Amerika Serikat, LivingSocial. Karena itu, situs yang baru didirikan pada Agustus 2010 berambisi meningkatkan profit hingga dua kali lipat.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh CEO DealKeren, Adrian Suherman, saat ditemui di Plaza Indonesia. “Saat ini, kami mendapatkan keuntungan US$ 250 ribu per bulan. Setelah proses akuisisi dan mendapatkan suntikan dana, kami berharap akan naik dua kali lipat, setidaknya US$ 500 ribu per bulan hingga akhir tahun.” Sejak pertama kali didirikan, DealKeren sudah bermitra dengan total 300 merchant dan memiliki 300 ribu anggota. “Jika dilihat dari angka per bulan, kami menawarkan diskon dari 80 merchant di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.”

Popularitas situs diskon, diakui Adrian, meningkat pesan selama kurang dari satu tahun ini. DealKeren misalnya, berhasil menjual 150 ribu voucher dalam kurun kurang dari satu minggu. Penigkatan awareness juga naik drastis. Sejak Agutus 2010 sampai Desember 2010, DealKeren hanya memiliki 10 merchant per bulan, 20 ribu anggota dan 10 pegawai. Namun pada Januari 2011 hingga Juni 2011, situs yang juga bersaing dengan Groupon Disdus ini memiliki 80 merchant per bulan dan lebih dari 300 ribu anggota di empat kota.

“Seperti akuisisi-akuisisi sebelumnya, LivingSocial kembali memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal yang memiliki nilai dan cara serupa dalam berbisnis,” ujar CEO LivingSocial Tim O’Shaighnessy. Setelah proses akuisisi tersebut, DealKeren menargetkan beberapa proyek pengembangan perusahaan diantaranya menawarkan diskon berbasis lokasi, variasi diskon dalam beberapa program diantaranya layanan perjalanan, tempat penginapan maupun hotel, produk elektronik dan beberapa jasa yang menawarkan ‘pengalaman berbeda’.

“Selama ini, kami menawarkan potongan harga dalam lingkup makanan dan minuman, layanan kecantikan dan kesehatan, ataupun produk rumah tangga. Namun hingga akhir 2011, kami punya banyak rencana terkait menawarkan layanan berbasis lokasi maupun pengalaman baru. Misalnya, potongan harga untuk tiket konser, izin untuk muncul di back stage, ataupun layanan untuk diperbolehkan melihat koki dunia masak di restoran tertentu. Kami ingin menawarkan sesuatu yang baru,” tegas Adrian.

Berdasarkan data survei yang disebutkan DealKeren, setidaknya 62% populasi Indonesia atau 153 juta penduduk akan mengakses internet di 2014. Karena itu, tidak aneh bila DealKeren berambisi meraih 1 juta pengguna hingga akhir tahun dan bekerja sama dengan 100 sampai 150 merchant per bulan. Meskipun begitu, Adrian mengakui beberapa halangan yang dihadapi pelaku bisnis ‘baru’ ini. “Meskipun pengguna jejaring sosial cukup banyak, Indonesia masih awam dengan ecommerce. Selain itu, ada pula kendala infrastruktur dan budaya masyarakat yang enggan untuk bertransaksi online. Namun kami menawarkan potongan harga yang menggiurkan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat.”

Saat ini, pengguna DealKeren rata-rata berusia 25 tahun sampai 35 tahun dengan 55% sampai 60% diantaranya adalah perempuan. Selain itu, situs tersebut juga memiliki 50 ribu transaksi per bulan dengan 70% sampai 80% diantaranya berada di Jakarta. “Kami memang mengakui permintaan lebih banyak di Jakarta karena kota ini memiliki variasi merchant yang lebih tinggi. Namun, hingga akhir tahun, kami menargetkan penambahan kota yaitu Medan, Denpasar dan Makassar.”

DealKeren memperoleh keuntungan dari jumlah voucher yang dipesan oleh konsumen. “Misalnya dalam satu merchant, terdapat 100 pemesan maka keuntungan kami 30% sampai 50% dari penawaran diskon tersebut lalu dikali dengan 100,” kata Adrian lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved