Hingga semester I 2011 PT Bank DBS Indonesia (DBSI) berhasil mencetak laba bersih Rp 206,4 miliar. Laba operasi bersih juga meningkat lebih dari 100% menjadi Rp 234,7 miliar, Pencapaian ini berasal dari kontribusi divisi Treasury sebesar 37,9%, Consumer Banking Group 23,2% dan Institutional Banking Group sebesar 12,3%. Institutional Banking Group memberikan kontribusi terbesar kepada total pendapatan dengan rasio 59,2%.

“Hasil kinerja ini didukung oleh keseriusan bank dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil di portofolio yang sehat dan secara konsisten melakukan ekspansi bisnis melalui sinergi dari setiap unit usaha,” ujar Dani Prabawa, Director Institutional Banking Group, PT. Bank DBS Indonesia.

Selain itu, DBSI juga mencapai CAR 14,29%, Return on Asset (ROA) 1,96%, dan Return on Equity (ROE) mencapai 12,45%.

Keberhasilan salah satu unit usaha di bawah Institutional Banking Group adalah bisnis General Trade Services (GTS) yang mengalami peningkatan signifikan dalam volume transaksi kredit di semester pertama 2011 hingga mencapai 48,41%*. Hal ini menyebabkan peningkatan pendapatan bisnis GTS sebesar 20,16% dari Rp 110,47 miliar di semester pertama 2010 menjadi Rp 132,7 miliar di semester pertama tahun ini.

Pencapaian tersebut antara lain adalah hasil dari strategi DBS yang menitikberatkan pada maksimalisasi peluang di sektor komoditi. Klien DBS Trade dapat menikmati manfaat besar dari beragam produk-produk trade finance DBS yang mengakomodas kebutuhan perdagangan domestik dan internastional, termasuk Letters of Credit/LC, Trust Receipts/TR, Accounts Payable Financing, Structured Trade Financing dan layanan Accounts Receivable Financing .

Bisnis Treasury and Market juga berkembang secara signifikan dengan kenaikan total pendapatan sebesar 48,7% dari Rp 136,13 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 202,8 miliar di periode yang sama di 2011. Sementara itu, bisnis kredit tanpa agunan (unsecured loan) berhasil mencetak kesuksesan dengan mengembangkan portfolionya hingga 90% hingga bulan Juni 2011 (YoY). Pencapaian ini berkat keberhasilan DBS dalam melakukan penjualan dan distribusi yang luas serta penawaran produk yang kompetitif.

“Sebagai Bank Asia, DBS memiliki jejaring yang kuat di Asia serta memahami secara mendalam karakteristik dari masing-masing pasar. DBS, didukung oleh perekonomian kuat Indonesia, berada dalam posisi kuat untuk menyediakan solusi keuangan yang efektif dan inovatif untuk nasabah kami,” tambah Dani. DBS Indonesia saat ini memiliki 40 cabang dan 5 pusat pinjaman (loan centers) di 11 kota, yaitu di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Pontianak, Samarinda dengan jumlah karyawan melebihi 1.000 orang. Setiap kantor cabang dilengkapi dengan infrastruktur teknologi terkini yang membuat DBS dapat memperkenalkan danmenawarkan beragam layanan baru, termasuk internet banking baik untuk nasabah individual maupun korporasi.