Listed Articles

Demi IPO, Groupon Inc Lepaskan ACSOI

Demi IPO, Groupon Inc Lepaskan ACSOI

Groupon Inc yang memiliki peningkatan pelanggan dua kali lipat hingga 115 juta, berencana untuk meninggalkan penggunan alat ukur keuangan yang kontroversial, meskipun sering disebut seabagai indikator kinerja yang baik. Tindakan tersebut mempengaruhi pola pemasaran situs tersebut.

Situs potongan harga nomor satu di Amerika Serikat yang juga mengakuisisi Disdus di Indonesia, menyerah pada tekanan yang diberikan oleh investor dan berhenti menggunakan alat ukur Adjusted Consolidated Segment Operating Income (ACSOI), ujar sumber yang tidak disebutkan namanya oleh Reuters. Groupon yang mempercepat laju IPO paling ditunggu-tunggu ini berencana untuk melakukan perubahan pada dokumen S-1 IPO terkait perbaruan kinerja.

Di kuartal pertama 2011, Groupon melaporkan kerugian operasional sebesar US$ 117 juta dan ACSOI berperan dalam menekan ‘dompet’ perusahaan hampir US$ 82 juta. Ini disebabkan beberapa biaya dari pengeluaran pemasaran online sebesar US$ 180 juta (ditambah lebih dari US$ 18 juta kompensasi pegawai berbasis saham), terpaksa segera digelontorkan. Groupon dikabarkan melepaskan semua yang berhubungan dengan biaya ACSOI pada dokumen IPO. Sayangnya, juru bicara Groupon menolak berkomentar.

Didirikan oleh Andrew Mason di 2008, Groupon mengajukan US$ 750 juta di penilaian IPO tahun ini. Bahkan, April lalu, sejumlah sumber mengatakan Groupon mendapatkan valuasi US$ 15 miliar hingga US$ 20 miliar. Perubahan yang dilakukan Groupon terkait ketiadaan alat ukur finansial itu menimbulkan beberapa pertanyaan, tidak hanya soal bagaimana proses pembiayaan pemasaran online di masa depan tetapi juga kompensasi berbasis saham dan produk-produk terkait akuisisi. Para investor juga mempertanyakan apakah tanpa ACSOI, Groupon mampu memotong biaya pemasaran di masa depan.

Meskipun sebenarnya, tingginya dorongan untuk IPO dan kebutuhan untuk menghabiskan biaya demi memikan pengguna baru memicu kekhawatiran fenomena ‘dotcom’ di akhir 1990an. Selanjutnya, banyak perusahaan ‘dotcom’ berguguran di 2001. Namun, harapan tinggi tetap muncul saat ini. “Ada beberapa peluang pertumbuhan dalam skala perusahaan seperti Groupon,” ujar Lou Kerner, wakil perusahaan lembaga penelitian ekuitas di Wedbush Securities. “Inilah yang benar-benar dicari oleh para investor.”

Keputusan Groupon untuk tidak menggunakan ACSOI lagi terkait rencana perusahaan untuk menghabiskan lebih banyak dana dalam menarik pelanggan dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan. Biaya pemasaran saja mencapai US$ 208 juta di kuartal pertama 2011, naik dari US$ 4 juta di periode yang sama tahun lalu. “Pertanyaan kunci adalah berapa banyak uang yang mereka habiskan untuk menarik pelanggan baru dan berapa banyak pendapatan yang mereka peroleh dari pelanggan yang sudah ada?” ujar David Sinsky dari Yipit.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved