Setelah sukses membentuk sister city, Bogor-St. Louis, Indonesia Diaspora Network (IDN) kini menggagas program serupa untuk kota besar dan bersejarah lain di Indonesia, yakni Cirebon. Rencana ini juga tak bertepuk sebelah tangan. Pemerintah Kota Cirebon dan Kesultanannya bercita-cita ingin mengembalikan kejayaan Cirebon di masa lalu sebagai kota pelabuhan internasional di sekitar abad XV. Ada tiga kota di Amerika Serikat yang diusulkan menjadi “kota kembar” Cirebon. “Nominasinya kotanya ada tiga yakni Austin, St. Barbara, dan New Orleans,” kata Alex Soetjipto President Sister Cities.

Kandidat pertama adalah Austin. Diaspora Indonesia yang bermukim di sana, Fandi Homan, kebetulan adalah putra Cirebon, juga punya mimpi serupa, yakni ingin mewujudkan kerjasama antarkomunitas di kedua negara. Dia lalu menceritakan gagasannya itu kepada Galih Permata Apsari, Inisiator Sister Cities. Namun, sejauh ini belum ada jawaban pasti dari IDN di Austin tentang kesiapan mereka.

Nominasi kedua adalah St. Barbara. Kebetulan kota ini pernah punya hubungan kerjasama dalam bidang kebudayaan dengan Cirebon di tahun 1980-an. Tetapi, kemudian terhenti. Pemerintah kota di sana sangat antusias dan memberi respon positif begitu mendengar gagasan ini. “Tetapi, kalau dilanjutkan berarti kami hanya akan memfasilitasi sesuatu yang sudah pernah digagas oleh pemerintah,” katanya.

Presiden program kerjasama St. Louis-Bogor Sister Cities Alexander Soetjipto (kiri) (Foto: IST)

Calon ketiga adalah New Orleans yang punya kesamaan potensi dan kekuatan dengan Cirebon, yakni sebagai kota pelabuhan/maritim. Banyak kalangan menilai New Orleans lebih cocok sehingga mampu membangkitkan kembali kejayaan Cirebon sebagai kota pelabuhan internasional, yang dulu dikenal dengan Cherbon. Awalnya, pada tahun 2014 saat Konferensi Nasional IDN di New Orleans, Duta Besar AS untuk Indonesia HE Robert O. Blake, Jr menyatakan city communities di USA ingin membangun koneksi dengan community dari kota-kota di seluruh belahan dunia. Kemudian, Martino Tangkar, Chairman IDN Midwest, USA, secara resmi mengatakan kalau saya ditunjuk untuk melanjutkan keinginan sang dubes.

“Kota-kotanya adalah Cirebon, Semarang, Solo, Batam, Jambi, Pontianak dan Balikpapan. Saya dibantu oleh APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia),” ujarnya.

Selanjutnya, tim dari IDN AS, bersama tim dari Kedutaan AS berkunjung ke Balaikota Cirebon, untuk menjajaki kerjasama internasional. Gagasan ini diterima dengan baik oleh Walikota Cirebon, yang segera mengeluarkan SK (Surat Keputusan) untuk meresmikan Pusat Hubungan Internasional dari Pemerintah Kota Cirebon. Nantinya, para anggota komite tersebut yang secara resmi menjalankan semua bentuk kerjasama saat sister city sudah terbentuk. Cita-cita besarnya adalah menjadikan Cirebon kembali menjadi kota pelabuhan internasional. Untuk langkah awal, akan dimulai dari tiga bidang yaitu pendidikan, kedua dukungan untuk UMKM, tepatnya promosi dan pemasaran. Ketiga, adalah pariwisata.

“Kami akan mengundang para turis AS untuk berkunjung ke Cirebon. Ada juga program pertukaran pelajar seperti halnya di Bogor dengan St. Louis. Kami juga akan mengundang ahli-ahli ekonomi dari AS untuk berbagai ilmu dan kemampuan pemasaran dengan UMKM di Cirebon,” katanya. (Reportase: Arie Liliyah)