Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memastikan Sovereign Credit Rating Indonesia di tingkat BBB-/ stable outlook. Faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan resilient terhadap kondisi global yang sedang mengalami penurunan, tingkat investasi yang tinggi, rasio utang publik yang rendah dengan tren yang semakin menurun, dan kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat.

Akan tetapi, Philips McNicholas, analis utama Fitch, menyatakan beberapa hal yang masih menjadi perhatian. Itu adalah external finances dan penerimaan fiskal yang masih berada di bawah median negara-negara BBB, pangsa foreign currency-denominated debt yang masih relatif tinggi memberikan risiko atas fluktuasi nilai tukar, serta pendapatan perkapita yang relatif rendah. Ketertinggalan infrastruktur dan korupsi juga masih menjadi kendala.

Terhadap keputusan Fitch tersebut, Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, dalam siaran pers, Kamis (22/11/2012), menyatakan, “Afirmasi peringkat dari Fitch kembali memberikan pengakuan atas stabilitas ekonomi Indonesia dengan prospek pertumbuhan tertinggi ditengah kondisi penurunan ekonomi global. Kekuatan fundamental makroekonomi sebagaimana dicatat oleh Fitch Ratings akan menjadi modal kuat guna mencapai pertumbuhan yang sustain dan pencapaian yang lebih baik lagi”.

Untuk diketahui saja, pemberian peringkat terakhir dilakukan oleh Fitch pada tanggal 15 Desember 2011. Saat itu, lembaga pemeringkat ini memberikan upgrade Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari BB+/positive outlook menjadi BBB-/stable outlook. (EVA)