Listed Articles

Gaet Negara Berkembang, Unilever Umumkan COO Baru

Gaet Negara Berkembang, Unilever Umumkan COO Baru

Unilever, produsen produk konsumen terbesar kedua di dunia, mengumumkan presiden untuk kawasan Asia dan Afrika, Harish Manwani, sebagai Chief Operating Officer. Keputusan ini guna memacu pertumbuhan perusahaan di pasasr negara berkembang.

Harish akan berada di posisi baru 1 September mendatang, ujar perusahaan dalam keterangan pers. Awal bulan ini, Manwani mengungkapkan rencana peningkatan bisnis the Lipton di Cina sebanyak lima kali lipat. Ambisi yang cukup wajar mengingat Asia dan Afrika berkontribusi dalam 40% keuntungan perusahaan yang berjumlah total US$ 63 miliar, tahun lalu. Sebagai produsen sabun Dove dan deterjen Surf di negara-negara berkembang, Unilever berencana meningkatkan cengkraman di kawasan tersebut setelah menyadari p[asar Eropa dan Amerika Serikat yang ‘mandek’.

“Bisnis Unilever kini menargetkan pangsa pasar negara berkembang,” tegas Manwani yang menargetkan peningkatan keuntungan tahunan 18% hingga 19%. Dengan menekankan keberadaan Asia sebagai pasar yang berperan sangat penting, Manwani optimis perusahaan dapat meraih target. China, negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia, diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi 9,5% di 2011, hampir 4 kali lipat pertumbuhan di AS.

Unilever yang berbasis di London dan Rotterdam, melaporkan penjualan kuartal pertama mereka April lalu, dan mengecewakan beberapa analis. Apalgi, kepala divisi makanan, produk perumahan dan perawatan, Michael B. Polk mengundurkan diri untuk menjadi CEO Rubbermaid Inc yang berasis di Atlanta. Unilever yang memiliki 2 miliar konsumen secara global ini juga mengumumkan 4 eksekutif yang akan mengawasi unit produk perawatan pribadi, minuman, makanan dan produk perawatan rumah tangga. Mereka akan berhubungan dan melaporkan pekrjaan langsung kepada CEO Unilever, Paul Polman.

Manwani juga menjadi ketua unit Hindustan Unilever Ltd, India, produsen produk konsumen terbesar di negara tersebut, berdasarkan data Bloomberg. Unit Unilever lain, PT Unilever Indonesia merupakan produsen perangkat rumah tangga terbesar di kawasan Asia Tenggara. Produsen mayones Hellman, es krim Magnum serta produk diet Slim-FAst itu juga mengurangi intensitas promosi. Bulan lalu, Unilever mengatakan bahwa pihaknya menerima US$ 309 ribu dari pihak Cina karena menginformasikan kepada media soal rencana peningkatan harga.

Biaya yang lebih tinggi dapat menyebabkan profitabilitas turun di semester pertama, ujar perusahaan April lalu. Ini menambahkan harapan mereka untuk meningkatkan profit di semester kedua. Biaya komoditas dinilai belum pernah terjadi sebelumnya, ujar Chief Financial Officer Unilever, Jean-Marc Huet.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved