Listed Articles Technology Trends

Gebrakan Sale Stock di Industri Fesyen Online

Lingga Madu (tengah), Adilla Inda Diningsih, dan Marsha Windriarani

Lingga Madu (tengah), Adilla Inda Diningsih, dan Marsha Windriarani

Menurut riset AC Nielsen pada Desember 2015, fashion adalah pilihan yang paling diminati dalam belanja online. Tercatat sebanyak 65% konsumen online memilih fashion dengan pilihan paling tinggi dalam kategori pakaian.

Melihat celah ini, Lingga Madu, CEO dan CO-Founder Sale Stock Indonesia, mendirikan mobile commerce Sale Stock pada Desember 2014. Ia melihat kebutuhan pakaian yang tinggi di masyarakat kita, tapi masih banyak brand yang menawarkan produk dengan harga tinggi.

Pria yang pernah bekerja sebagai CFO di PT Desain Saran Intermatra ini, ingin memberikan produk dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. “Kami ingin mendobrak statusquo dan membawa fashion dengan gaya, pelayanan, serta kualitas yang lebih baik di seluruh Indonesia” jelasnya.

Oleh karena itu Sale Stock membawa konsep harga jujur yang bertujuan untuk menghilangkan perantara memotong biaya overhead, dan menjual secara online. Harapannya, biaya operasional bisa diminimalisir, sehingga baik konsumen maupun penjual sama-sama diuntungkan.

Untuk itu strategi pemasaran dilakukan dengan berbagai program. Salah satunya dengan membuka pop up store di Jambi dan meluncurkan iklan TV perdana, beberapa waktu lalu. Juga, menyediakan fasilitas biaya bayar di tempat di 2.000 kecamatan, gratis biaya kirim untuk seluruh wilayah Indonesia, dan layanan pengembalian 30 hari gratis.

Berbagai program ini diharapkan dapat menarik traffic tinggi pada mobile commerce yang menerapkan prinsip cost-leadership ini. Perkembangan fesyen di Indonesia memaksa pelaku di industri ini untuk pandai dalam menawarkan produk, sehingga program tersebut juga diharapkan mampu menarik penjual untuk menawarkan barang melalui Sale Stock.

Untuk semakin mendekatkan diri dengan konsumen, Sale Stock melakukan strategi yang lain. Salah satunya dengan menggunakan media chatting dan sosial media untuk berhubungan dengan konsumen. Menurut pria yang pernah menjadi dosen di Universitas Surya ini mereka menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, BBM, Line, whatssapp, dan Instagram.

Semua layanan tersebut tetap berjalan selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. Lingga cukup optimis bahwa layanan dengan target pasar wanita ini akan diterima dengan masyarakat luas. Ia berdasar pada engagement rate Sale Stock yang tinggi di jejaring sosial.

“Kami belajar bahwa selama ini banyak rasa haus dari konsumen untuk bisa berinteraksi dengan brand secara lebih personal. Di Sale Stock, kami mengambil inisiatif untuk mengajak sista berdiskusi layaknya seorang teman, sehingga memberi rasa nyaman dan membangun kepercayaan untuk mencoba belanja online,” jelas Lingga menutup pembicaraan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved