Listed Articles

GEPI Perkenalkan Pebisnis Indonesia di 'Dunia Luar'

GEPI Perkenalkan Pebisnis Indonesia di 'Dunia Luar'

Ranah bisnis Indonesia sangatlah ‘basah’ dan hampir bisa disejajarkan dengan Cina maupun India. Karena itu, diperlukan wadah yang memungkinkan para pebisnis ‘muda’ untuk berlomba-lomba bersaing di dalam negeri maupun ranah global. Karena itu, GEPI berambisi menjadi payung yang mewadahi keinginan pengusaha untuk berkembang.

Pernyataan tersebut diungkapkan Chairman Global Enterpreneurship Program Indonesia (GEPI), Chris Kanter, saat ditemui di Graha BIP, Jakarta. GEPI dibuat untuk memperkuat pertumbuhan kewirausahaan di Idnonesia dan menjadi katalisator dalam strategi kewirausahaan di Indonesia. “Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi utnuk berkembang pesat menyaingi India dan China. Kita memiliki SDM yang berkualitas, konsumen yang sangat banyak terkait tingginya jumlah penduduk di Indonesia serta pemerintah yang mendukung.”

Chris tidak menampik keberadaan masalah yang menghalangi pebisnis untuk berkembang seperti masalah infrastruktur, jaringan telekomunikasi, transportasi dan lainnya. Meskipun begitu, ia menolak jika alasan ini dijadikan ‘tameng’ yang menghalangi masyarakat untuk turut serta di dunia korporat. “Saya percaya bahwa jika calon pebisnis ini punya kemauan keras, mereka bisa mendapatkan apapun di Indonesia. Jika diibaratkan, pemerintah tidur pun, pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 5,5%,” kata Chris sambil tertawa.

GEPI, secara spesifik, ingin membuka kesempatan global bagi wirausaha Indonesia untuk tumbuh dan bermitra dengan program-program yang sudah ada. Selain itu, diharapkan wirausahawan Indonesia meraih prospek investasi global. Chirs mengakui, sebagai salah satu dari 13 pengusaha yang mendirikan GEPI, organisasi ini merupakan ‘cerminan’ dari Global Enterpreneurship Program (GEP) yang ada di Amerika Serikat dan Mesir. “Namun kami berharap, contoh menarik di GEP Amerika Serikat dan Mesir bisa menjadi gambaran betapa potensialnya program ini bagi pebisnis yang ingin berkembang.”

Nama-nama ‘besar’ di balik usaha meningkatkan iklim bisnis di Indonesia melalui GEPI adalah Ciputra dari Ciputra Group, Jakob Oetama dari Kompas Gramedia Group, Chris Kanter dari sigma Sembada Group, Shinta Widjaja Kamdani dari Sintesa Group, Giuseppe Nicolosi dari Ernst & Young Indonesia, Ananda Siregar dari PT. Graha Layar Prima, Eddy Sariaatmadja dari PT Surya Citra Televisi, Erwin Aksa dari Bosowo Group, Jaka A. Singgih dari Bumi Laut Group, Rachmat Gobel dari PT Panasonic Gobel Indonesia, Setyono Djuandi Darmono dari TP Jababeka, Tbk, Sudhamek WS dari Garudafood Group serta Theodore Permadi Rachmat dari Tri Putra Group.

Terdapat enam program utama GEPI yaitu identifikasi wirausahawan yang berpotensi, pelatihan bagi wirausahawan, menghubungkan para wirausahawan, permodalan bagi wirausahwan, mendorong kebijakan dan aturan yang mendukung wirausaha serta merayakan kesuksesan wirausaha. “Pada dasarnya, kami ingin para pengusaha lokal menjadi ‘raja’ di negeri sendiri,” kata Chris sambil tersenyum.

Terbaru, Global Entrepreneurship Program Indonesia [GEPI], bermitra dengan Global Entrepreneur Program yang bernaung dibawah US State Department, menyelenggarakan dua event internasional di bulan Juli yaitu GEP Entrepreneurship Delegation [EDEL] and Regional Entrepreneurship Summit [RES]. Dengan Menteri Perdagangan, Dr. Mari Pangestu, bertindak sebagai tuan rumah, Regional Entrepreneurship Summit [RES] US direncanakan akan menghadirkan US Secretary of State, Hillary Rodham Clinton sebagai keynote speaker.

Event pertama GEP Entrepreneurship Delegation [EDEL], akan diselenggarakan pada 19 – 21 Juli 2011 di Jakarta. Saat itu, investor dan mentor dari Indonesia dan Amerika Serikat akan melihat dan mempelajari rencana bisnis dari para wirausahawan Indonesia. GEP EDEL juga akan berperan sebagai platform yang mempertemukan usaha rintisan Indonesia yang menjanjikan dengan para delegasi untuk lebih lanjut mendiskusikan investasi.

Selama program GEP EDEL, 32 usaha rintisan dari sektor Tech dan Non-Tech – yang berada dalam kategori Early Stage dan Growth Stage – akan mengajukan proposal kepada para Delegation. Mereka terdiri dari investor terkemuka dari Amerika Serikat dan akademisi yang berkomitmen untuk memberi waktu luang mereka untuk terlibat dalam program ini dan secara suka rela berkunjung ke Indonesia dengan dana mereka sendiri. Diorganisir oleh GEP dari US State Department, para anggota delegasi ini akan memilih 8 finalis untuk menghadiri event yang kedua yaitu Regional Entrepreneurship Summit [RES] yang diselenggarakan di Bali pada 22 – 24 Juli 2011.

Nama-nama anggota delegasi dari AS adalah:

Naeem Zafar –Faculty Member at University of California, Berkeley Haas School of Business; President and CEO of Bitzer Mobile; CEO of Concordia Ventures; Author of “7 Steps to a Successful Startup”.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved