Listed Articles Technology

Go-Jek Raih Pendanaan Seri F

Go-Jek Raih Pendanaan Seri F
Nadiem Makarim menyapa mitra driver Go-Jek/Foto : Go-Jek

Go-Jek telah merampungkan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital. Setelah putaran pendanaan Seri F ini, para pendiri Go-Jek akan tetap memiliki kontrol terhadap pengambilan keputusan dan penentuan arah kebijakan perusahaan, agar mereka dapat merealisasikan visi jangka panjang perusahaan serta terus melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis yang pesat.

Investasi di fase pertama putaran pendanaan Seri F ini menunjukkan keyakinan investor terhadap peluang pertumbuhan bisnis Go-Jek yang didukung oleh pertumbuhan pesat ekonomi digital di Asia Tenggara yang diperkirakan akan mencapai US$ 240 miliar pada 2025, serta terhadap kemampuan Go-Jek untuk merealisasikan potensi pertumbuhan tersebut melalui perluasan model ekosistemnya yang unik. “Kesuksesan yang telah kami capai hingga hari ini merupakan bukti keahlian dan kejelian Go-Jek dalam menciptakan dampak sosial positif secara luas, dan di saat yang sama juga menciptakan value untuk investor kami. Putaran pendanaan ini juga menunjukkan kepercayaan serta keyakinan investor terhadap kemampuan tim kami dalam mewujudkan visi perusahaan,” ujar Nadiem Makarim, CEO Go-Jek Group dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jum’at (1/2/2019).

Dana investasi Go-Jek akan digunakan untuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia serta memperkuat ekspansi Go-Jek di kawasan Asia Tenggara, setelah peluncuran Go-Jek di Singapura, Go-Viet di Vietnam dan GET di Thailand.

Respons masyarakat di negara-negara tersebut sangat positif, melampaui ekspektasi. Di Vietnam, Go-Viet meraih sekitar 40% pangsa pasar layanan transportasi online roda dua dalam tiga bulan setelah diluncurkan pada Agustus 2018. Go-Food di Vietnam telah menjadi pemain utama di antara layanan pesan-antar makanan sejenis lainnya hanya dalam dua bulan setelah diluncurkan di Ho Chi Minh dan menyusul di Hanoi.

Di Singapura, aplikasi Go-Jek versi beta telah dibuka untuk seluruh masyarakat sejak Januari 2019, memberikan pilihan nyata baik bagi pengguna maupun pengemudi. “Seiring dengan ekspansi internasional perusahaan, kami bangga dapat membawa visi kami ke lebih banyak negara di Asia Tenggara sekaligus menempatkan Indonesia pada peta dunia sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan ini. Go-Jek dan afiliasinya kini beroperasi di lima negara yang mencakup 204 kota dan kabupaten di Asia Tenggara. Kami juga memiliki jaringan lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 400 ribu mitra merchants,” jelas Nadiem.

Andre Soelistyo, Presiden Go-Jek Group mengapresiasi dukungan investor yang telah meyokong Go-Jek dalam putaran pendanaan ini, “Go-Jek merupakan investasi yang begitu unik. Ini merupakan cara paling menarik untuk para investor berpartisipasi pada tahap awal transformasi ekonomi digital di Asia Tenggara menuju ekonomi digital, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan pesat dan kepemimpinan Go-Jek di Indonesia yang merupakan pasar terbesar di kawasan ini,” ujar Andre.

Diluncurkan pada Januari 2015, Go-Jek kini menjadi salah satu pemain terdepan di Asia Tenggara untuk digital and mobile consumption. Go-Jek saat ini telah berkembang menjadi super app yang membentuk sebuah ekosistem untuk bertransaksi, menghubungkan jutaan konsumen dengan jutaan mitra pengemudi, mitra usaha (merchant) dan penyedia layanan (service provider). Go-Jek yang berawal dari ride-hailing, tapi dalam waktu singkat telah menjadi pemimpin industri di berbagai layanan utama, seperti transportasi, layanan pesan-antar makanan, pembayaran digital, logistik, dan layanan mitra usaha. “Go-Food telah menjadi layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara, sementara Go-Pay melejit menjadi platform pembayaran digital terdepan di Indonesia yang memfasilitasi tiga perempat dua pertiga dari pengguna pembayaran mobile payment pembayaran digital melalui mobile phone di Indonesia,” ungkap Nadiem.

Selanjutnya, penggunaan uang tunai masih mendominasi di Asia Tenggara dan setengah dari populasi usia dewasa di kawasan ini masih belum terjangkau layanan perbankan itu menjadi peluang besar khususnya untuk pertumbuhan layanan keuangan dan pembayaran. “Inovasi kami selalu berorientasi untuk memecahkan masalah baik bagi para pengguna dan maupun mitra kami. Go-Jek telah sukses mempelopori model platform multi-dimensi (multi-sided platform), jutaan pengguna dapat mengakses berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta para pelaku wirausaha dan mitra dapat mengakses pelanggan, meningkatkan pendapatan mereka, dan pada saat yang sama, mendapatkan akses terhadap berbagai layanan keuangan,” tutur Nadiem.

Go-Jek merupakan platform mobile on-demand dan pembayaran digital terbesar di Asia Tenggara dengan total gross transaction value (GTV) lebih dari US$ 9 miliar dan total volume transaksi setahun mencapai 2 miliar pada akhir 2018. Kinerja ini mengukuhkan kepemimpinan Go-Jek di layanan pembayaran digital dan pesan-antar makanan. Ekosistem Go-Pay memproses US$ 6,3 miliar GTV, sementara Go-Food memproses US$ 2 miliar GTV di tahun sepanjang tahun 2018 sehingga menjadikan Go-Food sebagai layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara. “Misi Go-Jek adalah untuk menggunakan teknologi dalam mengatasi permasalahan sehari-hari yang dihadapi oleh pengguna, mitra pengemudi serta mitra usaha melalui kemitraan strategis dengan para pemimpin teknologi global. Kami bahkan berada di posisi yang semakin kuat untuk menghadirkan beragam inovasi produk dan pengalaman kepada jutaan masyarakat di Asia Tenggara,” Andre menambahkan.

Apresiasi Investor

Caesar Sengupta, General Manager of Payments and Vice-President Leading The Next Billion Users initiative Google, mengatakan Go-Jek membuat hidup masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara lebih mudah dan di saat yang sama sambil meningkatkan peluang ekonomi dalam prosesnya.

“Kami percaya kepada visi mereka, dan berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang mereka lakukan. Inilah mengapa kami sangat bersemangat untuk mendukung Go-Jek, karena mereka bekerja untuk melayani lebih banyak lagi masyarakat di seluruh Asia Tenggara,” sebut Sengupta.

Go-Jek melanjutkan kemitraan strategisnya dengan JD.com di Indonesia, yaitu JD.id dan J-Express (JX), perusahaan joint venture layanan pengantaran logistik, untuk mengembangkan kapabilitas logistik dan layanan e-commerce dari hulu ke hilir di Indonesia. Di bidang logistik, JX akan berkolaborasi dengan jaringan kurir terdepan Go-Jek guna menyediakan layanan dan jangkauan logistik yang handal, efisien dengan serta harga yang kompetitif bagi para pelanggannya di seluruh Indonesia. Kemitraan ini juga akan melibatkan kolaborasi dalam halterkait solusi pembayaran digital, marketing, dan teknologi informasi dengan JD.id, untuk memberikan akses dan kemudahan dalam menawarkan produk-produk dan layanan berkualitas kepada lebih banyak lagi konsumen Indonesia.

Jon Liao, Chief Strategy Officer JD.com, mengatakan investasi ini menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan kami terhadap bisnis dan potensi pertumbuhan Go-Jek. “Kepemimpinan Go-Jek di pasar, pemahaman akan kebutuhan lokal yang tak tertandingi, serta besarnya jumlah pelanggan setianya yang sangat besar menjadikan Go-Jek mitra strategis terpercaya bagi kami di Indonesia,” imbuh Liao.

Dengan adanya akses ke platform JD.id di aplikasi mobile Go-Jek, sebanyak 27 juta pengguna aktif per bulan Go-Jek akan memiliki akses langsung ke produk-produk berkualitas yang ditawarkan oleh platform e-commerce JD.id. “Sumber-sumber daya yang dimiliki Go-Jek mulai dari marketing, branding, hingga layanan pembayaran digital akan membantu JD.id untuk memperluas cakupan konsumennya serta terus menyediakan pengalaman e-commerce terbaik untuk konsumen Indonesia. Seiring dengan berkembangnya JD.com di kawasan ini, kami menantikan untuk bekerja sama dengan Go-Jek dalam menghadirkan inovasi-inovasi di bidang ritel, logistik, serta memberikan solusi bagi konsumen di Asia Tenggara,” Liao merincikan.

Adapun, Martin Lau, President Tencent, mengatakan investasi di Go-Jek merupakan tonggak penting bagi Tencent di Asia Tenggara. “Tambahan investasi ini akan memperkuat kerja sama kami dengan Go-Jek di Asia Tenggara yang ekonominya tengah berkembang pesat dan memungkinkan perluasan kemitraan Tencent dengan skala global,” kat Lau.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved