Google Inc, pemilik mesin pencari terpopuler di dunia, mengatakan akan menginvestasikan lebih dari US$ 200 juta untuk membangun kantor pertama di Asia yang menjadi ‘rumah’ bagi data internet mereka. Ini mengindikasikan Google akan semakin dalam memperluas ‘jajahan’ di Asia.

Perusahaan Amerika Serikat itu telah mengakuisisi lahan di Hong Kong, Singapura dan Taiwan untuk membangun pusat data, ujar keterangan resmi kepada pers. Fasilitas di Hong Kong dan Taiwan akan memakan biaya lebih dari US$ 100 juta, masing-masing. Google membangun pusat data pertama di Asia seiring dengan tingginya permintaan akses ke layanan seperti fitur pencarian, email dan pemetaan online. Cina dan India menjadi favorit Google mengingat tingginya konsumen di negara tersebut.

Google juga mengincar penambahan jumlah pengguna sistem operasi Android di Asia untuk menyaingi teknologi nirkabel Apple Inc. Google saat ini masih menyewa pusat adta di Asia untuk memberikan layanan di kawasan tersebut. Perusahaan yang berbasis di Montain View, California itu hanya mengoperasikan pusat data mereka sendiri di beberapa negara bagian Amerika Serikat seperti Oklahoma dan North Carolina. Meskipun, Google juga memiliki pusat data di Finlandia dan Belgia.

Android merupakan sistem operasi smartphone terpopuler di kuartal kedua dengan peningkatan penjualan lebih dari empat kai lipat. Pengguna terbanyak berasal dari perangkat Samsung dan HTC, berdasarkan data riset Gartner Inc. Android memegang pangsa pasar 43,3% dan Apple sebesar 18,2%.

Google tiak memberikan data spesifik soal kapan tepatnya pengoperasian fasilitas pusat data di Asia. Mereka hanya mengatakan program tersebut akan berjalan satu hingga dua tahun setelah konstruksi dimulai. Sebelumnya, Google Inc setuju untuk membeli Motorola Mobility Holdings Inc dengan harga US$ 12,5 miliar. Inilah akuisisi terbesar yang dilakukan Google sebagai cara memperluas cengkraman perusahaan di bisnis hardware dan paten seluler.