Haier Kembali Ramaikan Pasar AC di Indonesia
Â
Setelah sempat vakum beberapa tahun, Haier, produsen elektronik asal Cina kembali meramaikan pasar elektronik Indonesia. Produk Lemari es dan AC Haier nantinya akan segera tersedia di dealer-dealer elektronik. Untuk pemasaran di Indonesia, Haier menggandeng PT Indopacific Nusantara (IN) sebagai official country partner (mitra resmi negara) untuk pasar produk AC .
Â
“Kami siap melakukan penetrasi pasar produk AC Haier dan berkompetisi dengan merek lain. Tahap awal ini kerjasama penjualan baru menjangkau 60 dealer terkemuka di Jakarta,” ujar Direktur PT Indopasific Nusantara, Budiawan Jusmin. Untuk dua bulan ke depan pihaknya akan memperluas kerjasama penjualan dengan dealer -dealer di kota besar lainnya.
Â
Pada kesempatan yang sama, Haier juga meluncurkan produk residential AC, tipe elegant EA series dan high-end serta LR series. Untuk tipe Elegant (EA series) hadir dengan kapasitas 1/2 PK hingga 2 PK sedangkan untuk high end, LR tersedia dalam kapasitas 1 hingga 1 1/2 PK. Untuk membuktikan keseriusan menggarap pasar Indonesia, Haier telah menyiapkan layanan purnajual juga.
Â
Budiawan mengaku, sepanjang tahun 2009 Haier berhasil merebut posisi teratas untuk kategori major appliances berdasarkan survei EuroMonitor. Namun, di Indonesia, IN baru memasarkan produk AC Haier saja. Setelah Jakarta, pasar yang akan digarap oleh Haier menyusul adalah Surabaya, Bali dan Medan.
Â
Sebanyak 85 persen produk AC Haier diproduksi di Cina, sedangkan sisanya diproduksi di India, Pakistan, Thailand, Tunisia, Yordania, dan Nigeria. Total produksi AC Haier di dunia mencapai 16 juta unit per tahun. Manajemen Haier di Cina menyatakan siap untuk membangun pabrik manufaktur di Indonesia.
Â
Saat ini, seluruh pasokan produk AC untuk Indonesia berasal dari pabrik di Thailand. Untuk pasokan dunia, Haier banyak mengandalkan pabrik dari Ciina. “Bila dalam tiga tahun pasar indonesia tumbuh pasti akan kami bangun,” katanya. Perlu diketahui Cina sendiri merupakan pasar elektronik terbesar bagi Haier. Pasalnya, Haier menguasai 60 persen pasar Cina.