Listed Articles

Ideosource Prioritaskan Startup yang Revenue dan Bisnisnya Solid

Oleh Admin
Ideosource Prioritaskan Startup yang Revenue dan Bisnisnya Solid

Salah satu venture capital yang baru saja berdiri adalah Ideosource. Perusahaan ini mengklaim menyediakan pembiayaan ekuitas bagi perusahaan yang bergerak di bidang digital. Caranya dengan berperan sebagai mitra bisnis. Ada empat pola yang diterapkan Ideosource: bimbingan, kemitraan strategis, inkubator, dan pendanaan.

“Untuk bimbingan lebih ditekankan pada membawa tenaga ahli dalam kaitannya analisa bisnis dan perbaikan konsep bisnis untuk perusahaan. Sedangkan kemitraan strategis, Ideosource menyediakan akses untuk menggunakan properti intelektual, lisensi, teknologi dan pasar yang dibutuhkan perusahaan,” kata Andi S Boediman, Partner Ideosource.

Sementara, pola inkubator lebih menekankan pada pengembangan perusahaan pada periode startup dengan menyediakan bantuan manajemen, dukungan bisnis, akses market, dan ruang kantor bersama. Terakhir pola pendanaan yang menekankan pada ekuitas keuangan untuk investasi modal dan biaya yang berhubungan dengan operasional, pemasaran dan pengembangan produk.

Saat ini prioritas Ideosource adalah perusahaan yang punya potensi revenue dan bisnis yang solid. Ideosource lebih memilih perusahaan yang bergerak di bidang content media. “Saat ini bisnis content cukup menggiurkan,” ujarnya. Dia mengaku nilai industri content mobile dan internet mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Sementara media iklan digital tumbuh 30 hingga 50% per tahun dengan nilai belanja mencapai Rp 500 miliar.

Andi mengatakan pihaknya memiliki dana awal US$ 5 juta untuk memulai Ideosource. “Mungkin bulan September ini akan ada penambahan dana lagi. Tetapi angkanya masih dirahasiakan,” katanya. Perusahaan ini baru beroperasi sekitar 2 bulan. “So far sih our investment committee senang dengan kecepatan kerja kita,” katanya.

Ideosource digawangi oleh Sugiono Wiyono Sugialam sebagai Investment committee, Edward Ismawan Chamdani dan Andi sendiri sebagai Partner serta Andrias Ekoyuono sebagai VP Business Development. “Sebenarnya ada beberapa investor lain, tetapi saya tidak bisa disclose,” dia menuturkan.. Yang pasti, Idoesource memiliki misi untuk mencari dan mendukung startup dengan kerjasama yang saling menguntungkan.

Untuk mendapat startup, pihaknya memerlukan waktu yang berbeda-beda. Misalnya untuk Touchten—perusahaan game developer—hanya butuh waktu 2 bulan mulai dari approach hingga pemberian suntikan dana. Tahapannya pun beda-beda di antara start up. Ada yang memerlukan inkubasi ada pula yang langsung diberikan investasi.

Bila start up masih belum solid dan belum memiliki bisnis model, maka diberikan inkubasi lebih dulu. Karena kalau diberikan investasi langsung, mereka akan bingung danannya mau diapain. Jadi, diberi bimbingan terlebih dulu. Seperti sekarang banyak perusahaan yang datang tetapi belum memiliki bisnis model. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved