Listed Articles

Iklim Bergolak, 36 Anak Muda Pamerkan 'Ide Spektakuler'

Iklim Bergolak, 36 Anak Muda Pamerkan 'Ide Spektakuler'

Masalah perubahan iklim tidak hanya berdampak pada sebagian pihak tetapi juga seluruh makhluk hidup, bahkan masa depan manusia. Karena itu, kreativitas sangat dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim sekaligus memberi manfaat dari sudut pandang ekonomi. Atas dasar inilah, 36 anak muda dari 7 negara memperkenalkan ide kreatif mereka untuk ‘menyelamatkan’ dunia sekaligus memperoleh pundi-pundi uang.

British Council, organisasi internasional Inggris untuk pendidikan dan kebudayaan, bekerja sama dengan LRQA, penyedia jasa independen asuransi bisnis, mengadakan program ‘E-Idea’ untuk mengumpulkan puluhan wirausahawaan muda berbasis lingkungan dan membentuk ‘jejaring komunitas’ agar ide kreatif tersebut dapat diterapkan di berbagai lapisan masyarakat global. “Anak muda merupakan komunitas yang kaya dengan ide kreatif sekaligus kesadaran tinggi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. E-Idea menjadi semacam wadah bagi mereka untuk mengembangkan ide tersebut menjadi lebih matang, memberi semacam masukan untuk membuat ide tersebut menjadi kenyataan serta menciptakan jejaring sosial bagi mereka,” ujar Huw Oliphant, Regional Project Manager E-Idea British Council.

Hal senada juga diungkapkan oleh Simon Batters, Direktur Proyek E-Idea LRQA. “Populasi semakin meningkat namun sumber daya alam malah semakin sedikit. Karena itu, kita membutuhkan semacam komunitas yang dapat menghadapi tantangan global. Dengan jejaring sosial, diharapkan, komunitas tersebut semakin luas.” Dalam program E-Idea, terdapat empat sektor yang disorot yaitu transportasi, desain berkelanjutan, efisiensi energi dan manajemen sampah. Tujuh negara yang ikut serta yaitu Australia, Cina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam.

Will Wansey dari Australia memperkenalkan ‘Electric Postie Bikes’. Keberadaan 35 ribu sepeda motor bekas milik Kantor Pos Australia dimodifikasi oleh Will dengan mengganti mesin berbahan bakar besin menjadi motor listrik. Yang menarik, masyarakat bisa memodifikasi sepeda motor tersebut sesuka hati. Pengolahan benda ‘terlupakan’ juga dilakukan oleh Chen Li dari Cina. Ia mendirikan ‘Bu San Bu Si’, studio desain yang memasarkan boneka dari kaos kaki bekas dan sukses meraup pasar Eropa Barat dan Cina. Salah satu klien Chen Li adalah Swatch.

Indonesia pun tidak kalah hebat. Gustinov Briliant Aji mendapat ide hebat dari pengalamannya saat gempa bumi dan meletusnya Gunung Merapi. Saat listrik terputus dan para pengungsi penghadapi masalah pencurian, Gustinov memperkenalkan Sepeda Ramah Lingkungan yang berfungsi sebagai generalor listrik. Arif Nugroho memanfaatkan serat kepala untuk medium revegetasi lahan bekas. Menurutnya, sabut kelapa yang biasanya dibuang saja dapat dimanfaatkan untuk reklamasi lahan bekas pertambangan.

Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui dilakukan oleh Seungjae Lee asal Korea Selatan. Ia memanfaatkan tenaga surya untuk tempat pemadatan sampah. Menurutnya, teknologi seharusnya mampu mencegah kelebihan pasokan sampah sekaligus mengurangi frekuensi pengumpulan sampah. Yang menarik, teknologi tersebut dapat menekan emisi karbon dioksida hingga 70%.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved