Listed Articles

Incar Yahoo, Microsoft Tandatangani Perjanjian Kerahasiaan

Incar Yahoo, Microsoft Tandatangani Perjanjian Kerahasiaan

Tampaknya Microsoft ingin makin mendekati meja perundingan bila Yahoo memutuskan untuk menjual sebagaian ataupun seluruh bisnisnya. Untuk mendapatkan akses yang lebih baik. Microsoft menandatangani perjanjian kerahasiaan (nondisclosure agreement) dengan Yahoo Inc.

Pernyataan tersebut diungkapkan pihak yang tidak disebutkan namanya oleh Associated Press. Tidak hanya itu, DealReporter dan New York Times sempat melaporkan adanya kesepakatan antara Microsoft dengan Yahoo. Memang, petinggi dewan Yahoo telah mempertimbangkan pilihan untuk menjual perusahaan sejak CEO Carol Bartz meninggalkan perusahaan awal September lalu.

Alternatif tersebut termasuk pula menjual aset Yahoo di Asia seperti Alibaba Group di Cina ataupun melelang perusahaan secara keseluruhan, bukan merekrut CEO baru. Tim Morse, Chief Financial Officer Yahoo menjadi CEO pengganti setelah kepergiaan Bartz. DealReporter mengatakan bahwa dewan Yahoo berencana bertemu minggu depan untuk membahas rencana masa depan Yahoo.

Microsoft sempat gagal membeli Yahoo pada 2008 dengan penawaran sekitar US$ 47,5 miliar. Saham Yahoo, saat ini, kurang dari setengah penawaran Microsoft saat itu yaitu US$ 33 per saham. New York Times melaporkan bahwa Microsoft, utamanya, tertarik pada perlindungan aliansi pencarian iklan internet dengan Yahoo bila mitranya itu menjual atau mereorganisasi secara dramatis. Microsoft saat ini menyediakan sebagian besar teknologi pencarian untuk situs Yahoo dengan imbalan 12% dari pendapatan iklan yang dihasilkan dari situs tersebut.

Untuk ‘menjaga’ hubungan bisnis dengan Yahoo, Microsoft berencana mengeksplorasi kemungkinan untuk menawar aset Yahoo di Amerika Serikat, sama seperti yang dilakukan beberapa perusahaan yang turut melakukan penawaran. Beberapa nama yang mengantri untuk merebut hati Yahoo adalah Silver Lake Partners, Providence Equity Partners dan Texas Pacific Group.

Tidak hanya itu, CEO Alibaba, Jack Ma, secara terbuka ingin membeli Yahoo meskipun hal tersebut cukup sulit mengingat pemerintah AS cukup khawatir bila pebisnis Cina memiliki perusahaan AS, khususnya bila terkait sistem email dan bentuk komunikasi elektronik lainnya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved