Listed Articles

Indesso, Raja Minyak Cengkeh Asal Purwokerto

Oleh Admin
Indesso, Raja Minyak Cengkeh Asal Purwokerto

Sebagai ‘penguasa’ industri minyak cengkeh dan turunannya, PT Indesso Aroma berhasil melebarkan sayap ke sekitar 35 negara untuk memasarkan 2 ribu hingga 2.500 ton minyak cengkeh per tahun, setengah dari total produksi global. Perusahaan yang berbasis produksi di Purwokerto ini bahkan meraup pertumbuhan ekspor di atas 30% dalam 3 tahun terakhir.

Beberapa negara tujuan ekspor minyak cengkeh dan turunannya ini diantaranya Amerika Serikat, Meksiko, Brazil, Belgia, Belanda, Irlandia, Australia, Selandia Baru. “Kami selalu fokus pada bisnis kami. Keuntungan yang didapat selalu digunakan untuk keperluan Research and Development (R&D) demi perluasan produk,” kata Arianto Mulyadi, Business Development Manager PT Indesso Aroma.

Sebagai bukti keseriusannya, Ari mengklaim sekitar 10% dari 320 total karyawan Indesso merupakan tenaga ahli di divisi R&D-Quality Assurance. “Ini merupakan industri teknologi tinggi,” katanya. Tenaga R&D pun secara rutin dikirimkan untuk belajar lebih lanjut soal teknologi mutakhir, melalui seminar (nasional/internasional) atau disekolahkan lagi.

Sebagai pemain internasional, Indesso harus dapat memenuhi requirement dari klien-kliennya. Apalagi klien dari negara maju yang terkenal ‘kritis’ untuk urusan standarisasi. “Kami ikuti itu semua. Indesso sudah punya sertifikat FSCC 22000,” kata dia. FSCC (Food Safety System Certification) 22000 merupakan sertifikasi keselamatan pangan kelas dunia. “Klien kami seperti Kraft Food, Coca Cola, dan lainnya mensyaratkan supplier-nya memiliki sertifikasi tersebut,” kata dia. Jadi, cara kerja Indesso selalu didasari dengan nafas FSCC 22000.

Cara kerja itu tak saja hanya berlaku di internal produksi. Namun juga lebih ke hilir, di tataran penyuling. Saat ini, Indesso punya ratusan penyulingan rakyat (semi plasma). Mereka inilah pemasok utama minyak daun cengkeh (raw material) bagi Indesso. “Secara berkala kita kasih pelatihan ke mereka tentang bagaimana penyulingan sesuai standarisasi,” tambah Ari. Semua itu tak lain untuk menghadapi tantangan regulasi yang diberlakukan oleh negara-negara maju.

Kini, Indesso telah melebarkan sayap dengan memiliki tiga produk utama. Yakni, 60% berupa produk aroma chemical (turunan dari minyak cengkeh yang sudah melalui proses kimiawi), 25% natural extract (sepert ekstrak coklat, ekstrak teh, ekstrak kopi, dan ekstrak asam yang dijual ke industri makanan dan minuman di Indonesia dan industri perisa di luar negeri). Sisanya 15% berupa essential oil (minyak atsiri). (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved