“Selanjutnya, StarOne juga akan segera hadir di kota lainnya. Yaitu Balikpapan, Makassar, Semarang, Solo, Yogyakarta, Banjarmasin, Pontianak, Denpasar, Padang, Bandar Lampung, Banda Aceh, Pantan Labu (Aceh), Sebulu (Samarinda), Kariango (Makassar),” ujar Guntur S. Siboro, Group Head Integrated Marketing Indosat.

Guntur mengungkapkan, hingga saat ini, pelanggan StarOne sudah mencapai 250 ribu pelanggan, dab 60 persennya,atau sekitar 190 ribu pelanggan berasal dari Surabaya. Layaknya produk telekomunikasi lainnya, pelanggan StarOne pun didominasi oleh pelanggan prabayar, yaitu hingga 90%.

Indosat juga akan meluncurkan layanan StarOne menggunakan teknologi CDMA 2000 1X berbasis EV-DO (evolution data optimized) di Balikpapan, sekaligus merupakan layanan teknologi CDMA data berkecepatan tinggi pertama di Indonesia. Setelah Balikpapan, Indosat akan mengembangkan teknologi data generasi ketiga atau 3G-nya CDMA ini ke Pontianak dan Banjarmasin.

Saat ini Indosat memiliki 200 menara Base Transceiver Station (BTS) StarOne di Surabaya, 200 di Jabotabek dan Banten, 25 di Balikpapan, 25 di Palembang, dan 35 di Medan. “Capex-nya sekitar US$ 18 per subscriber. Sangat rendah lah. Sekitar US$ 18 juta kalau targetnya 1 juta pelanggan,” Guntur menambahkan.