Listed Articles

Inilah Trik Unilever Cengkram Pasar Indonesia

Inilah Trik Unilever Cengkram Pasar Indonesia

Berada di Indonesia sejak 1993, Unilever berambisi untuk semakin menancapkan cengkraman di pasar Indonesia. Dengan menggelontorkan investasi US$ 800 juta, Unilever berharap Indonesia berkontribusi 10% dari profit Unilever secara global, di masa depan.

“Unilever global menyadari bahwa pasar Indonesia tidak hanya strategis dari sudut pandang historis tetapi juga potensi pertumbuhan yang ingin kami capai. Unilever Indonesia termasuk salah satu dari 10 pasar terbesar Unilever di dunia. Kami percaya dapat terus memperbesar potensi pertumbuhan. Bahkan, kami menganggap Indonesia sebagai pasar paling strategis,” ujar Chief Supply Chain Officer Unilever Plc, Pier Luigi Sigismondi.

Berbicara soal strategi jangka panjang, Unilever melakukan ekspansi dua pabrik produk personal care, salah satunya di Rungkut, Surabaya. Selain itu, penambahan jumlah produksi juga dilakukan di pabrik es krim di Cikarang, Bekasi. Untuk program-program tersebut, Unilever telah menggelontorkan dana sekitar US$ 125 juta. “Kami tidak hanya ingin menekankan komitmen yang kami miliki untuk negara ini tetapi juga menunjukkan betapa kami optimis tentang rencana bisnis dan ekonomi yang ditawarkan Indonesia untuk bisnis kami di masa depan,” tegas Pier.

Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan profit setidaknya 50% dalam lingkup global, Unilever melakukan investasi di semua sektor yang menjadi bagian dari portofolio perusahan. “Kami, secara signifikan, merupakan pemain unggulan di bisnis makanan, bisnis es krim dan juga home and personal care business. Kami punya banyak hal yang bisa ditawarkan di aspek tersebut. Apalagi, portofolio kami sangatlah kuat dan juga kami menyadari, sekali lagi, kekuatan organisasi kami miliki sejak lama,” kata Pier.

Ambisi Unilever cukup wajar mengingat mereka bercermin dari persentase GDP Indonesia yaitu sekitar 6% hingga 8%. Jika melihat rencana investasi kami di Indonesia, ungkap Pier, kami yakin Indonesia tidak hanya menjadi salah satu dari sepuluh pasar terbesar Unilever tetapi juga bisa menjadi negara paling penting di Asia. “India juga berkembang sangat pesat. Jadi, ini bisa menjadi kompetisi yang sehat secara internal.”

Meskipun begitu, Unilever melihat ada beberapa hal yang harus dibenahi di Indonesia yaitu infrastruktur, logistik dan sumber energi. “Apalagi, kami melihat pertumbuhan yang sangat besar di Indonesia mengingat GDP sekitar 6%-8%. Ini menjanjikan potensi yang besar bagi masa depan. Jika melihat rencana investasi kami, Indonesia, kami yakin, tidak hanya menjadi salah satu dari sepuluh pasar terbesar Unilever. Tapi, Indonesia bisa menjadi negara paling penting di Asia.”

Saat ini, pangsa pasar Unilever di negara berkembang setidaknya 54%. memanfaatkan kapasitas dan infrastruktur yang kuat, Unilever yakin dapat mengkoordinir divisi sales. “Dengan mengkombinasikan kekuatan perusahaan serta pertumbuhan ekonomi, kami yakin bisa memberikan gap yang besar dengan para pesaing,” ujar Pier optimis.

Indonesia, dalam sudut pandang Unilever, memiliki kondisi ekonomi sangat menjanjikan dan fundamental yang kuat dalam lingkup mata uang, pertumbuhan ekonomi, keragaman sosial yang tinggi. “Ini menjadi kekuatan bagi bisnis consumer goods. Begitu pula dengan basis populasi yang berjumlah sekitar 245 juta penduduk . Kami memiliki keberadaan yang signifikan di berbagai level komunitas sosial. Growth rate penduduk pun sangat menjanjikan yaitu 1,5%,” kata Pier.

Meski Buavita menjadi perusahaan terbaru yang diakuisisi Unilever pada 2008, perusahaan mengindikasikan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan melakukan akuisisi lain di Indonesia. Meskipun tidak menyebutkan nama perusahaan spesifik, Unilever konsiten untuk melirik perusahaan yang juga bermain di ranah home and personal care dan food and beverage, “Kami ingin menekankan bahwa Indonesia adalah negara potensial mengingat berusia muda dengan tingkat across social cukup tinggi. Negara berkembang ini diharapkan berkontribusi lebih dari 10% di masa depan,” ujar Pier lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved