Listed Articles

Ippho Santosa: 'Raja Spiritual' di Dunia Pemasaran

Ippho Santosa: 'Raja Spiritual' di Dunia Pemasaran

Mempublikasikan buku fenomenal ‘7 Keajaiban Rezeki’ membuat Ippho Santosa menjadi perbincangan hangat di jejaring sosial. Ia kini dikenal sebagai pembicara ulung di berbagai seminar. Meski buku tersebut tersebar di mancanegara, Ippho Santosa mengaku tidak ingin bergelimangan harta.

Pria kelahiran, Pekanbaru, Riau, pada 30 Desember 1977 ini ‘menelurkan’ buku 7 Keajaiban Rezeki: Rezeki Bertambah Nasib Berubah Dalam 99 Hari Dengan Otak Kanan (buku terlaris dan seminar terbesar 2010-2011 se-Indonesia), Percepatan Rezeki Dalam 40 Hari Dengan Otak Kanan, 10 Jurus Terlarang! Kok Masih Mau Bersaing Cara Biasa? , 13 Wasiat Terlarang! Dahsyat dengan Otak Kanan!, Marketing is Bullshit… Meledakkan Profit dengan Otak Kanan.

Ippho memang sudah jatuh cinta pada dunia pemasaran sejak lama. Menurutnya jika kita tidak mengerti pemasaran, sepintar, sejago apapun seseorang, ia meyakini mereka akan ‘habis’. Itu berlaku dalam segala hal seperti karir, bisnis, kehidupan maupun agama. Pria berpawakan kecil ini tidak terlalu terbuka dengan latar belakang karir ebelum memulai bisnis. “Saya pernah bekerja di perusahaan properti juga, tapi tidak perlu disebut nama perusahaannya,” elaknya. Setelah 3 tahun berkarir, ia lalu memutuskan berwirausaha.

“Bisnis pertama yang saya jalani adalah bisnis makanan mulai dari gado-gado, soto, donat, bakso, tapi akhirnya tutup semua,” kenangnya. Kegagalannya dalam berbisnis makanan itu karena ia tidak fokus mengingat dirinya masih terbelenggu sistem kerja kantoran.

Pada 2007 ia mulai membangun TK Khalifah yang hingga saat ini berkembang menjadi 70 cabang. TK Khalifah merupakan TK kalangan menengah dengan uang muka sekitar Rp 3-4 juta. Semua cabang TK yang sudah ada diberbagai wilayah di Indonesia itu dikembangkan dengan cara kemitraan. Untuk menjadi mitra (membuka cabang) biaya investasi peralatan, isi kelas, furnitur, mainan dan lain-lain minimal mengeluarkan dana Rp 95 juta. Untuk manajemen, pebiisnis harus menggelontorkan dana sekitar Rp 39 juta.

Ippho mengaku ia dan istrinya tidak suka bermewah. “Istri saya tidak menggunakan perhiasan.” Uang digunakan Ippo untuk mengembangkan bisnis agar lebih besar dan memberi dampak lebih luas kepada masyarakat. Saat ini ia sedang membangun pesantren di Jakarta dengan nama Khalifah Ekonomi Umat dengan kurikulum khusus, berbasis ekonomi umat. Targetnya tahun depan TK Khalifah bisa mencapai 200 cabang di seluruh Indonesia.

Tahun 2007-2008, Ippho sempat ikut-ikutan temannya berbisnis properti tapi kemudian tidak ia lanjutkan. Ia lebih fokus ke bisnis TK. “Saya senang lihat anak-anak lebih sholeh, kenal dengan Tuhan-nya, lebih sayang pada orang tuanya, membuat saya terharu,” imbuhnya. Ippho mengaku senang jika orang berubah menjadi lebih baik dengan apa yang dilakukannya. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved