Listed Articles

Irwan Hidayat 'Agungkan' Faktor Keberuntungan

Oleh Admin
Irwan Hidayat 'Agungkan' Faktor Keberuntungan

Tidak banyak perusahaan yang menyebutkan bahwa kesuksesan mereka terkait faktor keberuntungan. Namun, Presdir PT Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengaku selain didukung kerja keras SDM perusahaan, Sido Muncul berhasil sukses karena unsur luck.

“Karena pada dasarnya, belanja iklan Sido Muncul sangat kecil yaitu hanya sekitar Rp 130 miliar selama 6 tahun, terhitung dari 2004-2009,” jelas Irwan. Sementara itu, kompetitor Sido Muncul dalam setahun dapat menghabiskan setidaknya Rp 150 miliar untuk iklan. “Saya juga sering menganalisa kenapa bisa seperti ini, akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa memang ada faktor keberuntungan. Kalau tidak beruntung, paling keuntungan kami seperlima atau seperenam dari yang ada sekarang.”

Menurut Irwan, pada awalnya, ia dan adiknya memang hanya menargetkan keuntungan sekitar seperlima dari yang ia peroleh saat ini. “Saya tidak memiliki teori apa-apa. Yang pasti kalau orang sukses itu selalu dianggap pintar, dan ia akan merasa hebat, tapi kalau gagal ia merasa bodoh, padahal ya tidak bodoh, tapi merasa bodoh saja,” kata Irwan. Mengenai kehebatan tim marketing perusahaan, menurut Irwan, sama saja dengan tim marketing perusahaan lain. Namun ia menegaskan, semua karyawan PT Sido Muncul memiliki sikap baik, loyal, dan bekerja sebaik mungkin dalam pekerjaan. “Yang pasti kalau ingin sukses itu dibutuhkan karyawan yang baik dan setia. Kalau tidak, mana bisa perusahaan ini maju? Jadi ya saya ini beruntung,” tambahnya.

Saat ini penjualan terbesar Sido Muncul masih didominasi oleh Kuku Bima dan Tolak Angin. Kedua produk tersebut juga dijual hingga ke luar negeri. Biasanya Kuku Bima dan Tolak Angin dapat ditemui di Asian Store atau toko-toko Indonesia di luar negeri, terutama di negara-negara di mana ada orang Indonesia, seperti Singapura dan Hongkong. “Pokoknya di mana ada orang indonesia, di situ ada yang jual. Dan kebetulan orang indonesia ada di seluruh dunia,” Irwan mengungkapkan. Besarnya penjualan ke luar negeri tersebut menurut Irwab hanya 4% sampai 5% dari total penjualan Sido Muncul.

Irwan mengakui, kompetitor memang banyak, baik dari dalam maupun luar negeri. Namun ia tidak kuatir dengan banyaknya pesaing yang agresif. “Saya sih pasrah saja lah. Saya cuma bilang ke anak buah saya, yang penting kamu berusaha sebaik mungkin. Soal keberhasilan dan kegagalan itu kan bukan wilayah manusia. Kalau belum berhasil ya memang belum waktunya. Jadi, mereka juga targetnya adalah berusaha sebaik mungkin. Kalau masih belum berhasil juga ya tanggung jawabnya semua ada pada saya lah,” jelas Irwan.

Ia menegaskan, pihaknya sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menghancurkan kompetitor. “Rezeki itu kan dari Tuhan. Saya cuma ingin bagaimana produk ini bisa sukses di pasar. Saya senang dapat rejeki hari ini.. Kamu tanyalah anak buah saya, saya tidak pernah bilang untuk sikat habis atau matikan kompetitor,” tandasnya. Irwan juga tidak menargetkan kenaikan pangsa pasar maupun pertumbuhan perusahaan. “Saya tidak tahu pangsa pasar kompetitor berapa persen. Dan kami memang tidak mau menaklukan kompetitor, memangnya kami ini siapa, kami ini mau melebihi Tuhan apa? Ya kami urusi perusahaan kami sendiri saja,” tegasnya.

Sedangkan soal target pertumbuhan, Irwan hanya berharap, Sido Muncul terus tumbuh dan performanya tidak turun. Namun ia tidak menyebutkan berapa tepatnya target pertumbuhan Sido Muncul. Untuk menjaga performa yang diharapkan selalu naik ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi Sido Muncul. Namun Irwan cukup optimis dengan pasar domestik mengingat kemajuan yang terjadi di Indonesia. Menurutnya, dengan demikian daya beli masyarakat akan semakin tinggi.

Irwan pun menyadari, dengan semakin majunya sebuah negara, maka kompetisi dalam bisnis di negara tersebut tentu juga semakin tinggi. Bagi Sido Muncul, performa yang bagus juga akan menimbulkan tantangan baru dalam menghadapi reaksi pesaing. “Kalau omzet saya bagus, penjualan bagus, ya pasti perusahaan yang lain juga ingin menjadi seperti kami, Ada upayalah dari mereka untuk bisa menaikkan omzet-nya. Itu hal yang biasa. Tapi caranya kan beda-beda,” tambah Irwan.

Menurut Irwan, yang terpenting baginya adalah ia selalu menekankan pada anak buahnya agar jangan pernah menjelek-jelekkan orang lain atau produk orang lain. “Kalau ada acara di TV yang sudah dipegang oleh produk lain pun kami tidak akan ambil walaupun sering ditawarkan. Saya selalu bilang tidak usah diambil, cari saja program lain, tidak enak kalau mengambil program orang lain,” ujarnya.(Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved