Listed Articles

JAC Recruitment: Eksekutif Asuransi Jadi Incaran!

Oleh Admin
JAC Recruitment: Eksekutif Asuransi Jadi Incaran!

President Director JAC Recruitment- Indonesia, Mariko A. Yoshihara mengklaim gaji eksekutif asuransi lebih menonjol dibandingkan pelaku perbankan. Pasalnya, selain sering terjadi bencana beberapa tahun terakhir, masyarakat lebih ‘melek’ dan sadar berasuransi.

“Permintaan asuransi saat ini sangat tinggi sehingga otomatis para eksekutif yang berkecimpung di dunia ini memperoleh gaji yang lebih banyak. Selain itu, banyak perusahaan multinasional di bidang asuransi yang masuk ke Indonesia,” kata Mariko. Pertumbuhan asuransi sangat tinggi karena jumlah penduduk indonesia sekitar 200 juta namun pengguna asuransi baru 5 juta orang.

Sementara itu, sektor perbankan yang sedang tumbuh dengan sangat signifikan adalah sektor mikroekonomi, Bank BRI (BBRI) dan BTPN misalnya. Selain itu, industri yang juga berhubungan dengan keuangan dinilainya juga akan bagus. “Misalnya Pegadaian, pasarnyanya masih sangat besar,” ujarnya.

Mariko menilai, gaji di Indonesia masih di bawah standar gaji negara-negara lain di Asia. “Banyak alasan mengapa eksekutif kita undervalued yaitu pajak korporasi kita tinggi dan UU perburuhan kita banyak yang kurang mendukung, orang kriminal pun masih harus dibayar. Fresh graduate di Indonesia ini dibayar sekitar Rp 3 jutaan sedangkan di Singapura bisa Rp 25-30 jutaan, UU perburuhan kita mengikat untuk tidak kreatif dan kurang bisa berkembang.” ujarnya.

Mariko menjelaskan, gaji eksekutif juga ada 2 tipe, yaitu direktur yang dipermanenkan oleh perusahaannya dan ada pula direktur yang dikontrak dengan target tertentu. “Direktur yang dikontrak itu misalnya jika tidak mencapai profit tertentu maka tahun depan dihentikan. Mereka biasanya dibayar mahal. Fenomena ini banyak di perusahaan swasta,” jelas Mariko.

Namun ia mengatakan, baru-baru ini ada survei yang mengatakan bahwa pada tahun depan, level white collar di Indonesia akan mengalami kenaikan gaji sekitar 10-15 persen. Hal tersebut diperkirakan berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diharapkan bakal mencapai 6-7%, dan pertumbuhan laba perusahaan yang bakal sampai 30-50%.

Mengenai banyaknya EVP berusia di bawah 40 tahun yang direkrut oleh perusahaan-perusahaan, Mariko menilai, soal perekrutan itu masih jauh lebih banyak dipengaruhi oleh kompetensi. Biasanya jika ada orang-orang muda yang sudah memiliki jabatan tinggi di perusahaan, itu karena mereka direkrut sejak masih fresh graduate dan mengikuti training center di perusahaan itu sendiri.

Sektor yang diperkirakan akan bagus dari segi gaji di tahun depan menurut Mariko adalah industri yang berhubungan dengan populasi. Ia juga mengungkapkan, aksi bajak-membajak antarperusahaan yang disebabkan banyaknya SDM yang tidak siap menghadapi tuntutan kompetensi. “Setiap minggu di Koran selalu muncul lowongan, dan terkdang itu-itu lagi. Itu karena tidak ada kecocokan antara kualitas angkatan kerja dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga terjadilah saling membajak orang yang itu-itu lagi antarperusahan.” (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved