Listed Articles

Jangka Panjang, Nilai Rupiah Masih Menguat

Jangka Panjang, Nilai Rupiah Masih Menguat

Meskipun ekonomi global masih ‘gelap’ dan dikhawatirkan mengguncang ekonomi Indonesia, terutama dalam kacamata ekspor, nilai mata uang rupiah terhadap dolar, tidak akan terlalu terganggu. Namun dalam jangka pendek, volatilitas nilai tukar cukup tinggi.

Indonesia masih menjadi tempat investasi yang menarik mengingat jumlah dana dari pihak asing yang mengalir disini pun masih tinggi. Asset loan growth berkisar 30% hingga 35%. Tidak hanya itu, sekitar 65% dana di bursa saham berasal dari investor luar. Bunga pun masih dirasa tinggi dengan rasio 5% sampai 6%. “Uang (dari luar) masih mengalir. Tidak hanya itu, investor lokal pun memiliki kemungkinan besar untuk tumbuh,” ujar Co Head of Global Markets HSBC Indonesia, Ali Setiawan.

Meskipun, harus diakui, keberadaan dana asing cukup riskan. Dalam jangka pendek misalnya, volatilitas dirasa cukup tinggi. “Pasalnya, jika ekonomi global bermasalah, pihak asing banyak yang menarik uang mereka dari capital market. Fluktuasi mata uang pun tinggi. Meskipun begitu, dalam jangka menengah, uang mereka pun akan kembali ke Indonesia,” tegas Ali.

Menurut pandangan Ali, pihak asing bagaimanapun juga akan kembali menanamkan uang di Indonesia. “It is very choppy market. Namun, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih menggiurkan pihak asing. GDP masih di kisaran 6,5%. kemungkinan untuk naik di masa depan pun sangat besar. Selain itu, kebijakan moneter pemerintah masih kondusif. Dengan kondisi investasi di Eropa dan Amerika Serikat yang melemah, dana pun mengalir pula ke Indonesia,” kata Ali.

HSBC memperkirkan nilai mata uang rupiah dengan dolar masih berkisar Rp 8.400-Rp 8.500 hingga 2012. Meskipun, angka Rp 8.700-Rp 8.800 per dolar masih menggiurkan bagi investor asing, kata Ali lagi. Ali juga menyarankan pemerintah Indonesia untuk membuat beberapa kebijakan moneter yang mampu menstabilkan nilai mata uang.

Berbicara soal suku bunga, Ali menilai beberapa pelaku perbankan Indonesia sudah menaati aturan Bank Indonesia. “Beberapa bank di Indonesia sudah melakukan penurunan suku bunga mengingat Bank Indonesia sudah membuat kebijakan soal itu. Namun, suku bunga pinjaman kredit diperkirakan belum turun. Meskipun, ada beberapa penyesuaian di masa depan,” kata Ali.

Penurunan suku bunga saat ini belum menjadi prioritas perbankan karena masih melihat kondisi ekonomi. Kami masih fokus dengan kemungkinan untuk inflasi. Apalagi, dengan tingginya inflasi, ruang untuk menurunkan suku bunga pun menyempit, kata Ali lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved