Listed Articles

Johnny Darmawan: 3 Pilar Kesuksesan TAM

Oleh Admin
Johnny Darmawan: 3 Pilar Kesuksesan TAM

Sebagai pemimpin perusahaan otomotif terbesar di Indonesia yang telah berdiri selama 40 tahun, Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku sangat bersyukur. Mengutamakan inovasi, Johnny berpegang teguh pada tiga unsur penting perusahaan.

Ada 3 langkah yang selalu dilakukan Toyota yaitu mengutamakan produk (Product), Sumber daya manusia (People), dan Layanan (Service). Johnny mengatakan bahwa untuk produk, Toyota selalu mengupayakan produk berkualitas dan berteknologi terbaik dengan mengutamakan unsur lokal dalam setiap produknya. Sedangkan untuk People, Johnny menerapkan nilai-nilai Toyota Way, antara lain continuous improvement yaitu selalu memberikan yang terbaik sesuai kebutuhan pelanggan serta respect for people atau menghargai setiap individu dengan menerapkan standar global baik bagi seluruh keluarga besar Toyota, pelanggan, maupun masyarakat. Terakhir, Services berarti Toyota menekankan kemitraan dengan jaringan lokal dengan layanan dan dealer resmi Toyota yang sudah tersebar di seluruh Indonesia.

Inovasi Toyota yang paling berpengaruh dan terlihat adalah produk. Toyota Kijang merupakan produk yang fenomenal di Indonesia. “Kijang didesain khusus untuk pelanggan Indonesia. Kami melakukan studi mendalam dan survei panjang terhadap karakter dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Misalnya, ground clearance yang tidak boleh terlalu rendah agar bertahan di kontur jalan Indonesia, namun juga tidak bisa terlalu tinggi, agar masyarakat Indonesia yang menggunakan kain panjang tetap bisa nyaman naik-turun mobil,”kata Johnny. Produk ini bertahan di hati para pelanggannya selama 34 tahun. Sejak 1977 – 2010, Toyota Kijang telah terjual hingga 1.391.296 unit.

Sedangkan produk fenomenal lainnya dari sisi produk adalah Toyota Avanza yang mampu menembus angka penjualan hingga 540.498 unit sejak awal diluncurkan pada tahun 2004 – 2010. “Ini merupakan salah satu strategi Toyota memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang membutuhkan kendaraan multi-purpose dengan kapasitas banyak (7 seater) yang reliable dan terjangkau,”katanya.

Sementara itu dari segi manajemen, Johnny mengatakan dalam sejarah Toyota, telah terjadi beberapa kali improvement. Pada tahun 1989, 4 perusahaan Toyota : PT. Toyota Astra Motor Establishment, PT. Toyota Mobilindo Establishment, serta PT. Toyota Engine Establishment merger menjadi satu di bawah PT. Toyota Astra Motor untuk efisiensi dan kemudahan koordinasi di bawah satu komando. Ketika industri otomotif berkembang semakin pesat, sesuai dengan kebutuhan kondisi yang sedang berkembang, pada tahun 2003, PT. Toyota Astra Motor kembali menjadi 2 perusahaan yang berfokus pada masing-masing area operasional, PT. Toyota Astra Motor yang memfokuskan pada distribusi dan pemasaran, serta PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang memfokuskan pada produksi dan ekspor kendaraan.

Seiring perkembangan jaman dan perubahan kehidupan masyarakat Indonesia, tantangan baru muncul setiap saat terkait perubahan selera dan kebutuhan pasar yang terus bergerak. “Faktor eksternal seperti iklim perekonomian, industri dan infrastruktur tentunya menjadi tantangan tersendiri yang harus disikapi dengan bijaksana. Kenaikan harga BBM, isu penerapan pajak progresif adalah sebagian dari contoh masalah,”kata Johnny lagi.

“Toyota senantiasa mengutamakan pelanggan, sehingga seberapa pun cepatnya perubahan perilaku dan tingkat kepuasan pelanggan, Toyota akan berupaya untuk mengimbangi dan memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap produk dan layanan Toyota,” ujar Johnny menanggapi erubahan perilaku konsumen yang selalu berimbas sangat cepat.

Salah satu contohnya adalah ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, di mana daya beli masyarakat menurun. Toyota Kijang yang semula menjadi pilihan paling popular bagi masyarakat Indonesia, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan akibat melonjaknya harga bahan baku dan produksi, sementara daya beli masyarakat sedang menurun. Bertolak dari situasi tersebut, Toyota mencoba mendesain kendaraan multi purpose lebih terjangkau, maka lahirlah Toyota Avanza, yang terbukti sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, melalui kesuksesan penjualannya yang fenomenal.

Karena hal tersebut, Johnny mengatakan bahwa Toyota pantas bersyukur karena pelanggan setianya telah memberikan respon yang cukup positif kepada Toyota. mulai beroperasional pada tahun 1972 hingga 2003, Toyota mengisi pasar otomotif dengan kisaran 20 – 30 % market share. dari tahun 2003, pencapaian Toyota terus menanjak, memimpin pasar otomotif dengan market share atas 30%. Pencapaian ini terus meningkat hingga di tahun 2010, Toyota Indonesia berhasil meraih posisi penjualan nomer 5 teratas untuk penjualan Toyota seluruh dunia dengan angka 281.020 unit. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved