Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bekerja sama dengan Gojek dan Grab untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pandemik COVID-19. Kolabirasi ini sebagai langkah pendeteksian gejala COVID-19 bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini diharapkan drg. Oscar Primadi, MPH. Sekretaris Jenderal Kemenkes Republik Indonesia agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Ini merupakan langkah besar bagi kita bersama untuk berkolaborasi. Semua yang hadir disini ada untuk mempererat bangsa dengan kekuatan teknologi informasi yang memang harus kita manfaatkan,” sambutnya pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Grab dalam rilis (23/03/2020).

Oscar melihat kemudahan yang ditawarkan aplikasi online adalah kemudahannya yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Ia berharap hadirnya kerja sama dengan Gojek dan Grab dapat meminimalisir kepadatan di rumah sakit, namun tetap memberikan pelayanan serta informasi yang benar mengenai COVID-19.

“Kami tidak ingin rumah sakit menumpuk dan masyarakat kebingungan meski kami sudah memberikan petunjuk dan tata cara yang ada untuk mencegah persebaran corona (COVID-19),” tambahnya.

Berdasarkan data WHO, sekitar 80% pasien COVID-19 di dunia hanya mengalami gejala ringan. Sehingga dapat sembuh dengan perawatan di rumah tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Inovasi telemedik diharapkan membantu pemerintah untuk fokus dalam menangani pasien COVID-19 yang berkategori risiko tinggi atau berada dalam kondisi menengah-parah.

“Kami bantu konsultasi, sarankan penanganan obat sesingkat-singkatnya. Kalau penanganan berbahaya, kami kerja sama dengan rumah sakit,” jelas Jonathan Sudarta, CEO Halodoc.

Hal serupa juga direalisasikan Grab melalui layanan Grabhealth dengan Good Doctor Indonesia. Layanan yang dihadirkan Grab berharap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan meminimalisir kontak sebisa mungkin, termasuk kebutuhan makanan hingga obat-obatan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id