Oleh karena itu, Moran merasa optimis TNT bisa mempertahankan pangsa pasar sebanyak 22% untuk layanan ekspres dan 30% untuk layanan logistik di Indonesia. Selain itu, untuk tahun depan, ia menargetkan pertumbuhan bisnisnya bisa melampaui 20%. Selama 2003, TNT telah menginvestasikan dana US$ 4 juta untuk keperluan pembangunan kantor cabang, perluasan layanan dan memperbaiki infrastruktur. Termasuk pembangunan airport depot baru yang berlokasi di Taman Niaga Soewarna Business Park di bandara internasional Soekarno-Hatta. Airport depot yang dimiliki TNT merupakan yang terbesar di Indonesia. Luas bangunannya sebesar 2 ribu meter persegi dan area mezzanine seluas 600 m2.

Airport depot ini dilengkapi dengan closed circuit television untuk memaksimalkan keamanan depot yang dilakukan guna meningkatkan perlindungan barang pelanggan. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan farmasi maupun pengiriman uji klinis, pada awal tahun lalu TNT meluncurkan solusi kemasan khusus yang disebut Medpak Thermo. Layanan itu diranccang khusus untuk mengangkut spesimen diagnostik yang sensitif terhadap suhu udara, di mana persediaan biang es (dry ice), jasa pengepakan dan transportasi digabungkan dalam satu layanan. Dengan tersedianya fasilitas ini, TNT dapat memberikan layanan pengiriman tes uji doping untuk Sea Games ke-22 di Vietnam.

Saat ini divisi ekspres TNT Indonesia memiliki 18 kantor cabang, 9 agen dan didukung 400 karyawan. Sedangkan divisi logistik memiliki 501 karyawan, 16 fasilitas pergudangan seluas 103 ribu meter persegi, pergerakan kendaraan sebanyak 1.200 truk per minggu dan menyediakan layanan sistem informasi khusus.