Nike Inc melaporkan peningkatan keuntungan kuartal terbaru melampaui perkiraan analis, sebesar 14%. ini membantu menyeimbangkan biaya yang lebih tinggi sekaligus menjadi petunjuk peta kekuatan Nike Inc di masa depan.

Saham Nike sempat naik 4,3% menjadi US$ 84,14 setelah produsen perangkat olahraga itu melaporkan laba bersih di kuartal fiskal keempat yang berakhir 31 Mei lalu, naik 14% menjadi US$ 594 juta atau setara dengan US$ 1,24 per saham. Laba bersih tahun lalu di periode yang sama sebesar US$ 522 juta atau US$ 1,06 per saham. Nike sebelumnya diperkirakan meraih US$ 1,16 per saham, berdasarkan data rata-rata estimasi analis milik Reuters.

Saat ini, pengusaha ritel tengah berjuang dengan harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya pengangkutan yang melambung. Namun, Nike mampu menghadapi masalah tersebut karena permintaan atas produk mereka masih sangat besar di kuartal ini, ujar Matt Arnold, analis di Edward Jones. Pendapatan di kuartal ini naik US$ 5,8 miliar dari US$ 5,08 miliar. Ini tidak termasuk perubahan mata uang yang naik 11%.

“Cara terbaik untuk mengimbangi biaya yang lebih tinggi adalah menghasilkan peningkatan permintaan yang kuat. Nike mampu melakukan hal tersebut,” ujar Arnold. Jumlah pemesanan di masa depan, tampaknya terus meningkat. Berdasarkan keterangan Wall Street, permintaan Nike dari Juni hingga November naik 15% menjadi US$ 10,3 miliar. Ini tidak termasuk efek perubahan mata uang yang naik 12%.

Analis Barclays Capital, Robert Drbul, mengharapkan peningkatan permintaan naik 8% hingga 10% dalam mata uang dolar yang stabil. Penambahan jumlah permintaan akan membuat Nike mampu meningkatkan harga produk mereka. Pendapatan kuartal keempat Nike naik 22% menjadi US$ 2,1 miliar di Amerika Utara, ujar laporan perusahaan. Permintaan tinggi muncul di produk sepatu lari, pakaian olahraga, perangkat basket dan peralatan latihan untuk perempuan yang menyumbang 10% pendapatan.

Penjualan sepatu naik 20% sedangkan pendapatan dari pakaian meningkat 28%, ujar laporan perusahaan. Penjualan juga naik akibat keberadaan Nike Free, model baru sepatu yang membuat konsumen seolah berjalan tanpa alas kaki. Nike juga mengalami peningkatan 31% dalam penjualan online.