Listed Articles

Linda Chandra Art Shoes Tolak Cap 'Produsen Sepatu'

Linda Chandra Art Shoes Tolak Cap 'Produsen Sepatu'

Perkembangan industri dan bisnis fesyen Indonesia melaju pesat, termasuk produk sepatu. Meski masih didominasi merek-merek impor, merek sepatu Indonesia mulai digandrungi masyarakat. Meskipun begitu, Linda Chandra selaku pemilik Linda Chandra Art Shoes menolak dianggap sebagai ‘produsen sepatu’. Kenapa?

Linda Chandra mengaku butik yang digemari Agnes Monica, Titi DJ, Venna Melinda, dan berbagai ‘kaum sosialita’ miliknya tidaklah memperkenalkan sepatu biasa, melainkan karya seni. “Designer sepatu tidak bisa disetarakan dengan produsen sepatu. Produsen akan membuat sepatu sebagai produk massal, sementara itu, perancang sepatu harus menghasilkan produk yang orisinil dan berkualitas. Untuk itu, saya harus bisa menggambar, membuat pola, memotong bahan, hingga tahap finishing. Ini termasuk mengerti keinginan pelanggan loh,” ujar pemilik Linda Chandra Art Shoes ini santai.

Linda mengklaim butik miliknya menjadi ‘hutan’ bagi para pemburu sepatu karena kekhasan setiap desain dan detil yang eksotis. “Linda Chandra dirancang secara khusus dengan unsur seni yang kental di setiap produknya. Inilah yang membendakan kami dengan sepatu lain karena unsur elegan, eksklusif dan kenyamanan sangat ditonjolkan.” Jika diamati lebih lanjut, memang, pelanggan Linca Chandra Art Shoes berusia di atas 20 tahun, segmen pasar yang sangat menginginkan keunikan.

Karenanya, Linda mengerjakan sepatu hanya ketika muncul pesanan. Sepatu karya Linda memang disesuaikan dengan keinginan dan kenyamanan kaki pelanggan. Selain itu, konsumen bisa memilih bahan yang ingin digunakan. Sebagai seorang ‘seniman sepatu’, Linda tak cuma ahli merancang pola tetapi juga memahami keunikan suatu bahan. Selanjutnya, proses pengukuran. Tahap ini sangat penting mengingat kenyamanan menjadi unsur utama. Waktu pembuatan sepatu bisa memakan waktu 3 hari hingga 2 minggu. Pembuatan dikerjakan di workshop Linda Chandra Art Shoes di Bandung dengan kapasitas produksi mencapai 300 pasang setiap bulan yang dikerjakan 30 pegawai. “Pokoknya, semua harus perfect dan sesuai dengan harapan konsumen. Jika tidak, kami ulang dari titik awal.”

Linda juga dikenal sebagai desainer sepatu pernikahan (wedding shoes). Banyak pasangan pengantin yang mendatanginya hanya untuk memesan sepasang sepatu pernikahan untuk wanita dan atau sepatu pria. Meski sudah memiliki nama besar, ternyata Linda tak pernah melakukan promosi khusus untuk membesarka nama Linda Chandra Art Shoes ke khalayak ramai.

Selain ingin memangkas budget pengeluaran, dana promosi menurut Linda lebih baik digunakan untuk pengembangan dan inovasi produk salah satunya dengan menawarkan bahan yang berkualitas tinggi. Saat ini Linda masih mengimpor bahan dari Italia, Perancis, Inggris, Jerman dan Spanyol. Linda datang langsung ke sana dan memilih sendiri bahan yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhannya. Hampir 80% bahan yang digunakan untuk pembuatan sepatu masih menggunakan bahan impor. Sisanya, Linda menggunakan bahan baku lokal premium. (Acha)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved