Listed Articles

Melalui Positioning Dekat Konsumen, Perkembangan J.Co Melesat

Melalui Positioning Dekat Konsumen, Perkembangan J.Co Melesat

Setelah sukses membawa merek BreadTalk ke Indonesia, mendorong Johnny Andrean mengembangkan butik makanan yang lain. Pilihannya adalah donut. J.Co memang bukan brand makanan donut pertama yang masuk ke Indonesia. Namun, sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas sang incumbent Dunkin Donuts dan membukukan pertumbuhan penjualan yang tinggi. Padahal saat itu gerai donut cukup banyak. Tapi, sekarang kompetitor yang hanya menjual donut saja perlahan-lahan kuenya semakin mengecil dan J.Co justru mendominasi pasar industri makanan kelas menengah.

Dijelaskan Indriana Listia, Brand Manager J.Co, setelah melewati tahun kelima pihaknya melakukan banyak terobosan. Di antaranya membuat varian produk, ada JCoffe, JCool Yoghurt, Sandwich dan JPop –donut bentuk mini–. Tak hanya menyajikan donut dan coklat, tapi J.Co menghadirkan berbagai pastry dengan rasa baru. Produk berkualitas menjadi salah satu andalan.

Produk minuman coklat misalnya, diimpor langsung dari Belgia. Demikian dengan salah satu item produk donutnya, Alcapone yang menggunakan topping almond yang ternyata diimpor juga dari California. “Kami mencari bahan-bahan yang terbaik untuk menghasilkan produk terbaik,” ujar Indriana yang mengakui detail produk J.Co biasanya cukup familiar dikenal konsumennya.

JCoffe misalnya yang belakangan ini cukup banyak diperbincangkan di ruang maya, saat ini sudah menjadi salah satu kategori produk unggulan. Selama ini, J.CO identik dengan produk donut dengan berbagai varian rasa yang memanjakan lidah. Tapi, selain donut, minuman yang tersedia di J.CO pun tak kalah nikmatnya. Seperti rangkaian terbaru “The Unique Italian Coffee Blends” Italian Coffee Blends sendiri terbuat dari Arabica Coffee dari lima negara yaitu Costa Rica, Guatemala, Brasil, Colombia, dan Sumatera, Indonesia. “Dari negara-negara itu kopinya di-roasting (dipanggang) dan di-blend (dicampur) langsung dari Roma, Italia,”tegasnya.

Jika tahun pertama gerai J.Co cuma 5 outlet, tahun kedua bertambah menjadi 12 outlet, kemudian tambah lagi menjadi 24 gerai dan kini 95 gerai. Rata-rata hampir setiap tahun jumlah outlet bertambah dua kali lipat.

Menjadi salah satu leader di industri makanan adalah misi manajemen J.Co saat ini. Tak pelak momen puncak kejayaan J.Co setelah 5 tahun dengan melakukan ekspansi ke pasar ekspor. Saat ini total outlet J.Co mencapai 95 gerai, 15 diantaranya tersebar di Singapura, Malaysia dan Cina dan 75 gerai tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Indriana, yang membuat perusahaan ini terus bertumbuh dan para pengunjungnya nyaman karena dari awal J.Co memposisikan diri dekat dengan konsumen. Banyak program CSR atau community seperti J.Co Safari, program field trip bersama konsumen JCO dan anak-anak sekolah. Mereka datang ke dapur J.Co untuk melihat cara pembuatan donut misalnya. Kedua, melalui Facebook, pengunjung nya sudah mencapai 105 ribu orang juga baru-baru ini masuk ke Twitter.

Brand Activation melalui kegiatan J.Co Safari secara intens dilakukan sebagai upaya membangun brand image juga membawa J.Co di level yang lebih dekat lagi dengan konsumen. Kedua, perusahaan ini sangat concern mendengar keluhan konsumen. “Setiap ada yang komplain, langsung sampai ke jajaran direksi kami. Target kami 1×24 jam komplain customer bisa distop,”ujar alumnus Londol School ini.

Aktifitas dalam bentuk pemberian sampling di sekitar gerai, membuat blog dan Friendster di dunia maya, masuk ke komunitas ibu-ibu arisan dengan menyelenggarakan factory visit dan demo pembuatan donat. Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung lewat antrian panjang yang mengular di outlet dan media yang menulis cerita tentang kelezatan, kekhasan, dan “kehebohan” J.Co lebih penting ketimbang iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan word of mouth dan menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co mencoba menghadirkan nuansa internasional dengan desain minimalis yang simple tapi tetap elegan dan modern.

Manajemen J.Co memegang kepercayaan konsumen sebagai aset, bila konsumen puas sesuai dengan ekspektasinya maka mereka akan terus datang ke JCO. Kendati demikian ketika dikonfirmasi tentang kesuksesan gerai terlarisnya yang mampu menjual 14 ribu donat per hari, dimana angka ini belum termasuk pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.Co yang jumlahnya bisa mencapai 1200 orang per hari. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved