Listed Articles

Mengapa, Walau Tanpa Bayaran, Kerja Sukarela Selalu Bermanfaat?

Mengapa, Walau Tanpa Bayaran, Kerja Sukarela Selalu Bermanfaat?

Ternyata meski minus gaji, pekerjaan relawan semakin diminati, setidaknya itu menurut Steve Bertamini, CEO Consumer Banking at Standard Chartered. “ Kini pada umumnya organisasi-organisasi besar memahami bahwa mengajak karyawan untuk melakukan kegiatan sosial secara sukarela di berbagai komunitas merupakan hal yang sangat baik. Jika terjadi sinergi antara energi dan minat karyawan untuk membantu sesama, maka karyawan dapat menciptakan perubahan yang signifikan,” ujar Steve.

Steve menjelaskan perusahaan membayar karyawan untuk mengerjakan hal untuk orang lain dengan gratis karena pada dasarnya karena bekerja sukarela memberikan solusi win-win: manfaatnya dinikmati baik oleh komunitas, oleh karyawan dan juga oleh organisasi itu sendiri.

Program relawan telah menjadi suatu alat untuk menarik dan mempertahankan karyawan. Perusahaan juga menggunakan kelebihan ini karena memahami bahwa karyawan masa kini memiliki kepedulian, selain memperoleh gaji dan benefit. Mereka ingin bekerja di perusahaan yang mendukung pengembangan orang serta komunitas di sekitarnya dan menciptakan sustainable value bagi pemegang saham. “ Hasil riset yang kami lakukan menunjukkan bahwa staf yang menjadi relawan merasa lebih berperan serta dan lebih lama bekerja di perusahaan tersebut. Dan tentunya staf yang demikian, memberikan pelayanan pelanggan yang lebih baik dan lebih produktif,” ungkap Steve.

Dan, bagi para lulusan Generasi Y, program sukarela sudah merupakan suatu bagian yang diharapkan dari tempat mereka akan bekerja. Berdasarkan hasil survey global yang dilakukan Standard Chartered dengan karyawannya, 81 persen mengatakan bahwa mereka lebih ingin bekerja di tempat yang mendukung adanya kesukarelawanan (employee volunteering).

Steve kembali menuturkan bekerja secara sukarela tidak hanya meningkatkan faktor “feel-good” bagi perusahaan atau sekedar melaksanakan kegiatan filantrofi. Namun juga menghubungkan ekonomi dan lingkungan tempat perusahaan berada untuk jangka panjang.

Selain itu, ia menambahkan, kedisiplinan dan perencanaan relawan yang efektif sangat dibutuhkan, terutama bagi perusahaan-perusahaan dalam mengorganisir dan menggerakkan karyawan dengan jumlah yang besar. Standard Chartered sendiri telah mengembangkan jumlah program kerelawanan dalam beberapa tahun terakhir ini. “Di tahun 2010 kami meningkatkan usaha kami dengan menawarkan staf hak untuk mengambil tiga hari cuti untuk mengganti hari yang dimanfaatkan untuk bekerja sebagi relawan. Hal ini sejalan dengan janji brand kami “Here for good”. Bekerja sebagai relawan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengungkapkan arti Here for good,” urainya.

Dan, menurut Steve, menawarkan hak cuti saja tidak cukup. Hal yang mendasar yang sangat dibutuhkan adalah infrastruktur untuk memudahkan karyawan menjadi relawan. “Standard Chartered menghadirkan iVolunteer, sebuah platform online yang dapat diakses karyawan untuk melihat kesempatan menjadi relawan dimanapun dan berbagi pengalaman,” urai Steve.

Hasil dari kompensasi itu, Steve menerangkan, karyawan Standard Chartered merespon dengan baik dan memberikan lebih dari 392,400 jam untuk membantu komunitas sekitarnya, sebuah peningkatan sebesar 315% dibanding tahun 2009. “Kesukarelawanan merupakan cara kami untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Sebagaimana perusahaan masa kini, kami percaya bahwa kami dapat lebih berkontribusi dalam mengembangkan komunitas selain donasi dalam bentuk uang,” pungkas Steve.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved