Listed Articles

Mengintai Master Plan Kawasan Kemayoran Senilai Rp 7,2 Triliun

Mengintai Master Plan Kawasan Kemayoran Senilai Rp 7,2 Triliun

Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK) terus dibenahi. Sesuai dengan visi dan misi baru yang berwawasan komprehensif: ke atas, ke bawah, dan ke seluruh sisi di sekitarnya. Selain itu ditunjuknya Hendardji Soepandji sebaga Direktur Utama PPKK sejak 6 Oktober 2010 untuk mewujudkan citra Kemayoran menjadi kawasan modern.

Hendardji telah mencanangkan kepada semua investor lama maupun calon ivenstor yang mendatanginya, sebuah “Master Plan” bernilai Rp 7,2 triliun yang dalam 15 tahun akan meningkatkan fungsi dan manfaat Komplek Kemayoran ke tingkat yang ideal. Citra Kemayoran akan melonjak jadi kawasan yang modern, megah, terpadu, nyaman, aman dan lebih ramah lingkungan. Rencananya, sekitar Rp 4 triliun dari seluruh biaya pendukung rencana besar itu akan tersedot untuk pembangunan infrastruktur, sementara sisanya Rp 3,2 triliun akan dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Pembangunan infrastruktur dengan biaya Rp 3 triliun akan meliputi pembuatan jaringan transportasi bawah tanah, baik untuk pelayanan kereta api massal dan cepat MRT (Mass Rapid Transport) maupun kendaraan bermotor . Sedangkan Rp 1 Trilun lagi disiapkan untuk membangun infrastruktur di atas tanah yang akan menjadi penghubung semua blok dalam kawasan Kemayoran.

Mahakarya senilai Rp 1 trilun merupakan bagian dari penyediaan fasum dan fasos seperti pembangunan Grand Arena (nama sementara) yaitu sebuah gedung megah dan indah berlantai enam yang serbaguna. Bangunan seluas 48.000 meter persegi itu mampu menampung 25.000 penonton di lantai dasar untuk pertandingan olahraga, sedangkan lima lantai lainnya, pada saat yang sama, akan bisa digelar lima jenis acara kolosal, baik musik, teater, film dan lain-lain. “Kami akan mencontoh gedung serupa di Jerman. Seusai pertandingan atau pertunjukan semua penonton akan segera tersedot turun ke area transportasi cepat di bawah tanah,” kata Hendardji.

Menurut Sasmita, Presdir Jakarta Kemayoran Property -pengelola MGK-Super Blok Mega Kemayoran-, peningkatan fungsi dan manfaat Kompleks Kemayoran juga akan diwujudkan dengan dibangunnya jaringan IT satu pintu senilai Rp 100 miliar, sehingga kawasan Kemayoran akan menjadi sebuah Cyber City (bahkan Digital City) di mana para penghuni maupun pengunjung Kemayoran akan dapat menikmati kecanggihan sistem komunikasi dan informasi yang sangat cepat dan akurat sampai di taman-taman. Sistem IT ini berada di lantai 10 MGK Tower A di Kota Baru Bandar Kemayoran dan dikelola oleh Epsilon, adalah operator internasional dengan fokus utama pada suara global dan solusi konektivitas data untuk operator dan penyedia layanan.

Diakui Sasmita, dengan penerbitan SK Menteri Sekretaris Negara No. B.401/M.Sesneg/ D-4/07/ 2008 dinilai para pelaku bisnis terutama yang berkecimpung di kawasan Kemayoran bisa menghidupkan kawasan Kemayoran sebagai pusat bisnis internasional. Kondisi ini juga mendapat respons cukup positif dari kalangan investor maupun perbankan yang akan menanamkan modal dikawasan Kemayoran. “Hal ini diharapkan ini akan terus memberikan angin segar bagi pertumbuhan investasi di kawasan Kemayoran, sehingga tidak ada lagi investor yang takut dan ragu menanamkan modalnya di Kemayoran karena status lahan, terbukti sekarang saja kami telah menyerahkan surat kepemilikan tersebut,” papar Sasmita.

Darandono


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved