Listed Articles

Nilai Transaksi Food Festival di JFFF Tembus Rp 3,5 Miliar

Nilai Transaksi Food Festival di JFFF Tembus Rp 3,5 Miliar

Festival akbar tahunan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) kian diminati pengunjung. JFFF ke 8 yang digelar (14-29 Mei 2011) di kawasan Summerecon Kelapa Gading yang memadukan mode dan kuliner. Food Festival menjadi salah satu andalan JFFF, dimana Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) di La Piazza yang menghadirkan 50 pedagang kuliner pilihan dari daerah terkenal di nusantara. Dengan tema Aneka Makanan Olahan Kelapa, KTD menghadirkan makanan-makanan khas yang menggunakan kelapa sebagai salah satu bahan utamanya seperti Gudeg Pejompongan, Soto Udang Medan Akwang, Nasi Padang Ulanago, Tongseng Pak Budi Khas Solo, Kue Putu Bambu Medan dan berbagai cemilan khas tradisional seperti Kue Cubit, Selendang Mayang, Es Goyang dan lain-lain.

Menurut Anwar Arifin Salim Ketua Pelaksana JFFF 2011, nilai transaksi di Food Festival terus mengalami peningkatan. Tahun lalu misalnya nilai transaksi di Food Festival mencapai Rp 2,5 miliar. Tahun ini, meskipun festival baru akan berakhir 29 Mei nanti, nilai transaksi sudah di atas Rp 2,7 miliar. “Target kami di Food Festival transaksinya sekitar Rp 2,5 miliar, tapi melihat pengunjungnya semakin antusias, saya optmis transaksi di Food Festival bisa mencapai Rp 3,5 miliar hingga penutupan nanti,” kata Anwar. Padahal harga makanan di KTD hanya sekitar Rp 10-20 ribu dan itu menggunakan voucher uang jaman dulu untuk transaksi.

Selain itu, Fashion Extravaganza 2011 yang menampilkan perancang mode papan atas Indonesia yang terdiri dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI). Bahkan sebagai puncak di penghujung event Fashion Extravaganza, JFFF 2011 mendapat kehormatan dengan menghadirkan pagelaran busana hasil kreasi Adrian Gan, disainer senior yang konsisten dan selalu inovatif, senantiasa bereksperimen dengan materi baru. Apalagi fashion show tersebut merupakan kolaborasi dengan tarian konteporer karya koregrafer Indonesia yang telah mendunia, yaitu Eko Supriyanto.

Sayangnya, Anwar enggan menyebut total transaksi dari acara JFFF 2011. Alasannya, acara ini belum berakhir dan untuk transaksi fashion harus ditanya dari masing-masing disainer. Sesuai dengan misinya acara ini untuk mengangkat reputasi Jakarta sebagai pusat mode dan wisata belanja Asia, sekaligus memajukan industri boga dan kuliner tanah air.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved