Listed Articles

Nokia Tidak Mau Latah Masuk Platform Android

Nokia Tidak Mau Latah Masuk Platform Android

Banyak vendor ponsel berlomba-lomba menggaet manisnya pasar ponsel di Indonesia. Tak sedikit pula vendor yang tergiur untuk masuk ke platform Android. “Si Robot Hijau” ini memang sedang digandrungi oleh banyak pecinta teknologi khususnya ponsel pintar.

Sebut saja Sony Ericson dengan produknya seperti Sony Ericson Xperia X10, dan X8. Belum lagi ada vendor asal negeri gingseng, Samsung dengan tipe Galaxy-nya. Nexian, HTC dan Motorola pun tak mau ketinggalan menyicipi pasar ponsel Indonesia. Jelas ini menjadi momok bagi beberapa vendor lainnya yang memiliki platform berbeda. Tengok saja Apple dengan produknya Iphone, dan RIM dengan Blackberry-nya.

Namun, tak begitu dengan vendor ponsel asal Finlandia, Nokia. Nokia tetap fokus pada operating system (OS) Symbian-nya. “We can touch on the new strategy here,” ungkap Bob McDougall Country Manager Nokia Indonesia kepada Ario Fajar dari SWA.

Symbian OS adalah sistem yang dikembangkan oleh Symbian Ltd yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile) “Symbian, menurut kami masih yang tetap terbaik saat ini,” ujar Bob penuh percaya diri.

Seperti kita ketahui, Nokia belum berencana untuk ikut-ikutan pasar dalam menciptakan komputer tablet. Meski sekarang komputer tablet sedang laku keras, Nokia juga tak mau jadi follower pasar. “Kami tidak ada rencana menciptakan komputer tablet, justru kami akan merencanakan untuk menciptakan teknologi devices yang lebih canggih dari itu. Shortly, what’s the next after tablet…” ujar Bob.

Tahun lalu respon pasar Indonesia terhadap produk Nokia sangatlah memuaskan. Hal ini ditegaskan oleh Andrea Facchini selaku Marketing Director Nokia Indonesia. Menurut Andrea, selama ini respons dan kepuasan akan ponsel (pintar) besutan Nokia selalu mendapat apresiasi yang sangat baik. Mulai dari ponsel yang dikususkan untuk segmen bahwa, tengah, hingga segmen yang premium. “Produk kami dari setiap segmennya selalu diterima pasar. Ini karena kami selalu mendengar apa keinginan pasar. Untuk itu kami menciptakan devices yang disesuaikan dengan kebutuhan,” ungkap Andrea.

Andrea mencontohkan Nokia C3 yang menyasar segmen middle yang penjualannya cukup baik. Dalam sekejab, banyak masyarakat yang berburu handphone qwerty tersebut. Sayang, Andrea tak mau menyebutkan berapa total penjualan tahun lalu. Berdasarkan data internal Nokia 2010 akses pengguna akun Facebook dan Twitter dari aplikasi Communities Nokia C3 merupakan yang paling besar di dunia, dibandingkan akses dari ponsel Nokia di negara lainnya.

Dengan hadirnya Nokia C3, Nokia merealisasikan visi Messaging for Everyone dimana konsumen dapat dengan mudah membuat dan mengirim email, begitu juga beraktivitas di situs jejaring sosial, langsung dari ponsel dan paket data dengan harga terjangkau.

Meningkatnya penertrasi penggunaan internet di Indonesia, membuat Nokia yakin bisa mempertahankan eksistennya di pasar ponsel. Indonesia, kata Bob, merupakan salah satu pengguna Facebook terbanyak, belum lagi social network yang lain seperti Twitter, ini merupakan peluang bagi Nokia dalam melihat kondisi tersebut. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved